Investor legendaris Warren Buffett mengirimkan pesan kehati-hatian yang signifikan bagi pasar saham. Sinyal ini muncul menjelang masa pensiunnya sebagai CEO Berkshire Hathaway yang akan efektif pada akhir tahun 2025, tercermin dari langkah investasinya yang agresif dalam beberapa tahun terakhir.
Buffett, yang dikenal dengan filosofi investasi nilai jangka panjangnya, telah melakukan aksi jual saham berskala besar. Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai pandangannya terhadap kondisi pasar global di masa mendatang.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Transisi Kepemimpinan dan Konsistensi Strategi
Warren Buffett telah mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi CEO Berkshire Hathaway pada Mei lalu. Greg Abel telah lama diproyeksikan sebagai suksesor, meskipun waktu transisi kepemimpinan secara pasti belum ditentukan.
Dalam rapat pemegang saham pada Mei 2025, Buffett menegaskan komitmennya bahwa ia tidak akan mengubah pendekatan pengelolaan Berkshire hingga masa jabatannya berakhir. Pernyataan ini mencakup pengelolaan portofolio saham perusahaan yang saat ini nilainya melampaui 300 miliar dollar AS.
Penjualan Saham Capai 184 Miliar Dollar AS
Meski tetap konsisten pada strategi jangka panjang, Warren Buffett justru mengirimkan sinyal kewaspadaan terhadap kondisi pasar saham menjelang tahun 2026. Dikutip dari The Motley Fool pada Minggu (28/12/2025), selama lebih dari 60 tahun memimpin Berkshire Hathaway sejak 1965, Buffett berhasil membangun portofolio saham besar dengan memanfaatkan dana premi dari bisnis asuransi.
Saat ini, nilai portofolio saham Berkshire Hathaway mencapai sekitar 315 miliar dollar AS. Nilai tersebut diperkirakan bisa melampaui 500 miliar dollar AS apabila Buffett tidak melakukan aksi jual saham secara agresif dalam tiga tahun terakhir.
Berkshire Hathaway tercatat telah melakukan penjualan saham selama 12 kuartal berturut-turut. Total penjualan bersih saham dalam periode tersebut mencapai hampir 184 miliar dollar AS.
Kepemilikan Utama Dipangkas Signifikan
Beberapa kepemilikan utama dalam portofolio Berkshire Hathaway dipangkas secara signifikan. Buffett memangkas kepemilikan saham Apple sebesar 73 persen, melepas 44 persen saham Bank of America, serta menjual 26 persen saham Chevron. Selain itu, puluhan saham lainnya dikeluarkan sepenuhnya dari portofolio perusahaan.
Di sisi lain, penambahan saham relatif terbatas. Mayoritas berupa penambahan ratusan juta dollar AS pada kepemilikan yang sudah ada. Saham baru terbesar yang masuk portofolio Berkshire Hathaway meliputi Chubb, Alphabet, dan Sirius XM. Berkshire juga meningkatkan kepemilikan saham Occidental Petroleum sebesar 36 persen.
Valuasi Pasar Dinilai Terlalu Tinggi
Perbedaan besar antara nilai penjualan dan pembelian saham mencerminkan pandangan Buffett terhadap valuasi pasar yang dinilai semakin mahal. Saham Apple, sebagai contoh, saat ini diperdagangkan pada level 33 kali estimasi laba ke depan.
Level valuasi tersebut relatif konsisten sejak pertengahan 2024, bertepatan dengan meningkatnya aksi jual yang dilakukan oleh Warren Buffett.






