Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar keuangan global dan domestik tengah diwarnai volatilitas tinggi menjelang akhir tahun 2025. Kondisi ini mendorong investor untuk lebih berhati-hati dan melirik aset lindung nilai, terutama di pasar komoditas.
Direktur Utama PT Dupoin Futures Indonesia, Gunawan Herman, menyoroti bahwa pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed) bertujuan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat di tengah perlambatan yang terjadi. Namun, ia mengingatkan bahwa risiko koreksi pasar saham AS masih sangat terbuka lebar, mengingat inflasi yang masih tinggi dan valuasi pasar yang sudah berada di level premium.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memilih untuk mempertahankan BI Rate di level 4,74%. Kebijakan ini diambil dengan tujuan utama menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mengendalikan laju inflasi di dalam negeri.
Proyeksi untuk tahun 2026 menunjukkan bahwa The Fed diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga sebanyak satu kali. Sementara itu, langkah Bank Indonesia akan sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi domestik. Jika stabilitas Rupiah terjaga dan inflasi menunjukkan tren penurunan, tidak menutup kemungkinan BI Rate akan kembali dipangkas.
Gunawan Herman menjelaskan, kebijakan bank sentral di masa mendatang juga akan sangat erat kaitannya dengan beberapa faktor kunci. Pertama, dinamika geopolitik global yang memengaruhi rantai pasok energi dan logam. Kedua, arah kebijakan fiskal pemerintah yang berdampak pada ekspektasi inflasi. Ketiga, volatilitas pasar keuangan yang berkaitan dengan aset-aset berisiko.
Kombinasi dari berbagai kebijakan dan faktor eksternal ini menciptakan kondisi pasar keuangan yang penuh gejolak. Akibatnya, pasar komoditas kini menjadi pilihan utama bagi investor sebagai aset lindung nilai. Gunawan Herman menyebut, investor saat ini cukup berhati-hati dalam memilih aset untuk manajemen risiko, seperti emas. Analisis ini disampaikannya dalam dialog di Power Lunch, CNBC Indonesia, Selasa (23/12/2025).






