Internasional

Turki: Pengakuan Israel terhadap Somaliland Ciptakan Ketidakstabilan dan Langgar Hukum

Pemerintah Turki secara tegas menyatakan bahwa keputusan Israel untuk mengakui kemerdekaan Somaliland merupakan tindakan melanggar hukum. Langkah ini dinilai bertujuan menciptakan ketidakstabilan serta intervensi eksplisit dalam urusan internal Somalia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Öncü Keçeli, dalam pernyataannya yang dikutip dari Turkish Minute, Minggu (28/12/2025), menyebut pengumuman Israel tersebut sebagai “contoh lain” dari upaya pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memicu ketidakstabilan, baik di tingkat regional maupun global.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Keçeli menambahkan bahwa tindakan Israel ini mencerminkan kebijakan ekspansionisnya dan upaya untuk menghalangi pengakuan Negara Palestina. Menurutnya, keputusan mengenai masa depan Republik Federal Somalia dan wilayah Somaliland harus diambil berdasarkan kehendak seluruh warga Somalia.

“Turki mendukung integritas teritorial Somalia dan akan terus berdiri di sisi rakyat Somalia,” tegas Keçeli.

Sebelumnya, Israel pada Jumat lalu mengumumkan pengakuan Somaliland sebagai negara merdeka dan berdaulat. Ini merupakan langkah pertama bagi wilayah yang mendeklarasikan kemerdekaan dari Somalia pada tahun 1991, namun belum mendapatkan pengakuan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Langkah Israel tersebut segera memicu kecaman dari sejumlah aktor regional. Kementerian Luar Negeri Mesir melaporkan bahwa diplomat utamanya telah berkomunikasi dengan rekan-rekan dari Somalia, Turki, dan Djibouti. Para menteri tersebut menolak pengakuan Israel dan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap persatuan, kedaulatan, serta integritas wilayah Somalia.

Selain itu, Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) yang beranggotakan enam negara dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berbasis di Arab Saudi juga secara terpisah menolak langkah Israel tersebut dalam pernyataan resmi mereka.

Mureks