Internasional

Trump: “Tidak Khawatir” Manuver Militer China Dekat Taiwan, Meski Beijing Simulasikan Blokade

Beijing menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan selama dua hari terakhir, menyimulasikan blokade pelabuhan dan serangan terhadap target maritim. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan reaksi santai, menyatakan dirinya tidak khawatir dengan manuver tersebut.

Latihan perang yang diberi kode “Misi Keadilan 2025” ini dimulai pada Senin (29/12) dan langsung dikecam oleh Taiwan sebagai “intimidasi militer”. China sendiri mengklaim Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah kedaulatannya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan militer untuk merebut pulau yang memiliki pemerintahan demokratis tersebut.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Manuver Militer China dan Reaksi Taiwan

Pada hari kedua latihan, Selasa (30/12/2025), militer China meluncurkan serentetan rudal dan mengerahkan puluhan jet tempur serta kapal angkatan laut ke sekitar Taiwan. Sejumlah jurnalis AFP di Pingtan, pulau China yang paling dekat dengan daratan utama Taiwan, menyaksikan rentetan roket melesat ke udara sekitar pukul 09.00 waktu setempat, meninggalkan jejak asap putih.

Setidaknya 10 roket diluncurkan secara berdekatan, dengan setiap peluncuran menghasilkan suara dentuman yang menggema di seluruh Pingtan. Tak lama kemudian, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) — nama resmi militer China — merilis pernyataan resmi.

“Pada pukul 09.00 waktu setempat, 30 Desember, pasukan darat Komando Teater Timur PLA melakukan latihan tembak langsung jarak jauh di perairan sebelah utara pulau Taiwan dan mencapai efek yang diinginkan,” demikian pernyataan PLA.

China juga menjelaskan bahwa mereka mengerahkan kapal-kapal penghancur, kapal fregat, jet tempur, dan pesawat pengebom untuk “melakukan latihan mengenai identifikasi dan verifikasi, peringatan dan pengusiran, simulasi serangan, serangan terhadap target maritim, serta operasi antiudara dan antikapal selam”. Pernyataan dari Komando Teater Timur PLA menyebut latihan di perairan utara dan selatan Taiwan ini “menguji kemampuan koordinasi laut-udara dan blokade serta kontrol terpadu”.

Trump Tepis Kekhawatiran Invasi

Menanggapi latihan perang yang melibatkan tembakan langsung tersebut, Presiden AS Donald Trump menegaskan dirinya tidak khawatir. Ia seolah menepis kemungkinan Presiden China Xi Jinping akan memerintahkan invasi terhadap Taipei.

“Saya memiliki hubungan yang baik dengan Presiden Xi. Dan dia belum memberitahu saya apa pun tentang hal itu. Saya tentu saja telah melihatnya,” ucap Trump kepada wartawan saat ditanya soal latihan militer China.

“Saya tidak percaya dia akan melakukannya,” tegas Trump, merujuk pada potensi invasi China ke Taiwan. Ketika ditanya lebih lanjut apakah latihan perang China itu membuatnya khawatir, Trump menjawab, “Tidak, tidak ada yang membuat saya khawatir.”

Ia menambahkan, “Mereka telah melakukan latihan angkatan laut selama 20 tahun di area tersebut. Sekarang orang-orang menanggapinya sedikit berbeda.”

Sementara itu, Presiden Taiwan Lai Ching-te pada Selasa (30/12) menegaskan pihaknya tidak akan “meningkatkan konflik” atau memprovokasi perselisihan. Sehari sebelumnya, kantor kepresidenan Taiwan menuduh China menunjukkan “pengabaian terhadap norma internasional dan penggunaan intimidasi militer untuk mengancam negara-negara tetangga”.

Mureks