Warga Desa Jambean Wangi, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jawa Timur, dibuat geger pada Senin, 22 Desember 2025. Pasalnya, Samuji (65) yang sebelumnya diumumkan meninggal dunia melalui pengeras suara masjid, tiba-tiba pulang ke rumah dalam kondisi sehat walafiat. Kedatangan Samuji ini mengejutkan keluarga dan pelayat yang sudah berkumpul untuk takziah, bahkan sebuah jenazah telah disiapkan untuk dimakamkan.
Kronologi Kekeliruan Identitas
Samuji mengaku mendengar pengumuman kematian dirinya saat sedang mencari rumput di sawah. Panik mendengar kabar tersebut, ia pun bergegas pulang untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di rumahnya.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Setibanya di rumah, Samuji mendapati kerumunan warga dan sebuah jenazah yang dikira dirinya. Ia segera mengabarkan kepada keluarga dan warga bahwa dirinya masih hidup dan sehat, memicu pertanyaan besar mengenai identitas jenazah yang ada di rumah duka.
Kapolsek Jatirogo, Iptu Arif Nugroho, menjelaskan bahwa jenazah yang berada di rumah Samuji ternyata adalah Pardi, seorang warga dari desa tetangga. Iptu Arif mengakui adanya kemiripan wajah yang signifikan antara Pardi dan Samuji, yang menjadi penyebab utama kekeliruan identifikasi oleh warga.
Peristiwa ini bermula dari laporan penemuan mayat di sawah pada hari yang sama. Pihak kepolisian segera mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan jenazah.
“Kami datang di TKP ternyata sudah banyak warga. Ada sedikit perdebatan, sebagian warga ada yang menerangkan itu warga Jambean Wangi, atas nama Samuji, tapi sebagian warga lagi ada yang menyatakan bukan Samuji,” kata Iptu Arif, dilansir detikJatim, Minggu (21/12/2025).
Menurut Iptu Arif, sebagian warga yang meyakini jenazah tersebut adalah Samuji langsung menghubungi keluarga tanpa melakukan verifikasi identitas secara detail. Bahkan, kabar kematian itu dengan cepat disiarkan melalui pengeras suara masjid setempat.
“Mereka ini belum diteliti secara detail korbannya sudah ada yang buru-buru hubungi keluarga Samuji dan informasi kematian ini langsung disiarkan di pengeras suara masjid setempat,” tutur Iptu Arif.
Advertisement
Istri Samuji yang menerima kabar duka juga langsung mendatangi lokasi penemuan jenazah di sawah, yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah. Namun, karena kondisi emosional yang terguncang, ia tidak sempat memastikan identitas jenazah tersebut.
“Warga di TKP ini saya minta ngecek lagi secara detail korban tapi nggak ada yang berani. Bahkan istri Samuji datang ke sawah juga nggak ngecek itu suami atau bukan karena terus nangis,” imbuh Iptu Arif.
Karena diyakini sebagai Samuji, jenazah tersebut kemudian dibawa ke rumah duka. Kedatangan jenazah ini semakin menarik banyak warga yang berdatangan setelah mendengar pengumuman dari masjid.
Situasi baru mereda setelah Samuji tiba di rumahnya dan mengklarifikasi bahwa dirinya masih hidup. Tak lama kemudian, keluarga Pardi datang untuk mengambil jenazah yang sebelumnya keliru diidentifikasi.
“Pak Samuji tiba di rumahnya, jenazah Pak Pardi masih di dalam rumah. Tapi nggak lama keluarga Pak Pardi datang untuk mengambilnya,” tutur Iptu Arif.
“Memang terjadi kemiripan wajah dan kebetulan usia juga nggak jauh beda antara almarhum ak Pardi dan Samuji ini,” pungkasnya.






