Keuangan

RUPSLB Waskita Karya Tetapkan Sutrisno Komisaris Utama dan Paulus Budi Kartiko Direktur Operasi II

Advertisement

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), emiten konstruksi BUMN, merombak susunan pengurus perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Jakarta pada Selasa (23/12/2025). Rapat tersebut menyetujui penunjukan Sutrisno sebagai Komisaris Utama dan Paulus Budi Kartiko sebagai Direktur Operasi II.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa RUPSLB memiliki tiga mata acara utama. Agenda tersebut meliputi persetujuan perubahan Anggaran Dasar, pendelegasian kewenangan persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026 beserta perubahannya, serta perubahan susunan pengurus perseroan.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“RUPSLB menjadi bentuk dukungan Pemegang Saham terhadap langkah strategis manajemen dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, dengan tetap menjaga tata kelola dan manajemen risiko yang kuat. Dukungan ini sekaligus memperkuat keyakinan bersama bahwa manajemen Waskita Karya mampu merealisasikan mandat dan kepercayaan dari Pemegang Saham serta para pemangku kepentingan,” jelas Ermy dalam keterangan resminya, Selasa (23/12/2025).

Dalam keputusan RUPSLB, Sutrisno resmi menggantikan Heru Winarko sebagai Komisaris Utama. Sementara itu, Paulus Budi Kartiko ditunjuk sebagai Direktur Operasi II, menggantikan Dhetik Ariyanto. Perubahan pengurus ini ditetapkan untuk memperkuat arah transformasi dan kepemimpinan Waskita Karya.

Ermy menambahkan, penyesuaian susunan pengurus merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menjaga organisasi tetap adaptif terhadap dinamika industri dan tantangan di masa depan. Langkah ini juga sejalan dengan arah kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Diharapkan, seluruh keputusan yang ditetapkan pada RUPSLB dapat membuat proses perencanaan dan pengambilan keputusan strategis menjadi lebih efektif serta responsif.

“Waskita Karya mengucapkan apresiasi setinggi-tingginya atas pengabdian dan dedikasi Bapak Heru dan Bapak Dhetik yang telah berkontribusi meningkatkan kinerja dan mempertahankan Perseroan agar tetap menjadi perusahaan konstruksi terbesar di Tanah Air. Kami juga menyambut baik kehadiran Bapak Sutrisno dan Bapak Paulus dalam formasi kepengurusan baru, Perseroan yakin komposisi pengurus yang tepat akan memberikan nilai tambah bagi strategi bisnis Waskita,” tutur Ermy.

Sepanjang tahun 2025, Waskita Karya memfokuskan diri pada strategi pemulihan kinerja perusahaan melalui implementasi skema restrukturisasi. Perjanjian Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya sendiri telah efektif sejak Oktober tahun lalu.

Advertisement

“Waskita juga fokus mencapai kestabilan kinerja keuangan sekaligus menjaga keberlangsungan bisnis di tengah masa restrukturisasi. Kami pun akan tetap konsisten menjalankan strategi kembali ke core business atau bisnis inti sebagai kontraktor murni dengan melakukan optimalisasi bisnis, memperkuat pemanfaatan inovasi dan teknologi, serta memastikan penerapan prinsip ESG (Enviromental, Social, Governance) pada setiap lini bisnis Perseroan,” papar Ermy.

Perseroan juga berupaya meningkatkan kualitas proyek yang dikerjakan, dengan berlandaskan aspek keamanan (safety) dan manajemen risiko yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan menjawab kebutuhan para pemangku kepentingan.

Proyek Strategis Waskita Karya

Waskita Karya mengantongi sejumlah kontrak proyek strategis di berbagai wilayah Indonesia. Proyek-proyek tersebut mencakup pembangunan sekolah rakyat, rumah sakit, hingga proyek Sumber Daya Air.

  • Sekolah Rakyat (SR): Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Aceh, dan Sumatra Selatan.
  • Optimalisasi Lahan Irigasi: Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, serta Nusa Tenggara Timur.
  • Rumah Sakit: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tuan Besar Syarif Idrus di Kubu Raya, Kalimantan Barat, dan RSUD Akhmad Berahim di Tana Tidung, Kalimantan Utara.

Selain itu, Waskita Karya juga terlibat dalam beberapa proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN), antara lain pembangunan Jalan Kawasan Yudikatif, peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C, serta pengerjaan Gedung dan Kawasan Lembaga DPR. Total nilai kontrak baru di IKN tersebut mencapai lebih dari Rp4,1 triliun.

“Pembangunan berbagai proyek strategis ini menunjukkan komitmen Waskita untuk terus berkontribusi terhadap infrastruktur di Indonesia. Sebagai BUMN konstruksi yang berpengalaman selama 65 tahun, Perseroan juga berupaya menciptakan lingkungan bisnis konstruksi yang sustainable,” tutup Ermy.

Susunan Pengurus Baru Waskita Karya

JabatanNama
Komisaris UtamaSutrisno
Komisaris IndependenAqila Rahmani
KomisarisAde Abdul Rochim
Komisaris IndependenMuhammad Harrifar Syafar
Komisaris IndependenMuhammad Abdullah Zamri
KomisarisHasby Muhammad Zamri
Direktur UtamaMuhammad Hanugroho
Direktur KeuanganWiwi Suprihatno
Direktur Business Strategic, Portfolio dan Human CapitalRudi Purnomo
Direktur Operasi IAri Asmoko
Direktur Operasi IIPaulus Budi Kartiko
Advertisement
Mureks