Konektivitas di ruas Bireuen-Takengon, Aceh, berangsur pulih setelah sebagian besar titik terdampak bencana banjir dan longsor. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) mengumumkan bahwa per 27 Desember 2025, mayoritas infrastruktur yang rusak telah kembali difungsikan.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menjelaskan pada Senin (29/12/2025) bahwa sejumlah jembatan dan badan jalan yang sebelumnya terputus kini dapat digunakan kembali. “Untuk titik-titik yang masih dalam proses penanganan, pengaturan lalu lintas serta pengalihan ke jalur alternatif terus kami jaga agar mobilitas masyarakat tetap berlangsung,” ujar Joko.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Pemulihan infrastruktur ini merupakan kelanjutan dari penanganan tanggap darurat yang dilakukan pemerintah melalui berbagai pihak, termasuk PTPP. Perusahaan berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membuka kembali akses dan memulihkan konektivitas antar wilayah.
Dampak Bencana dan Respons Cepat PTPP
Curah hujan tinggi yang terjadi secara beruntun sebelumnya memicu longsor, jalan amblas, serta kerusakan jembatan di sejumlah titik ruas Bireuen-Takengon. Kondisi ini berdampak langsung terhadap mobilitas warga, aktivitas ekonomi, hingga akses layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan distribusi kebutuhan pokok.
Dalam situasi darurat tersebut, pemulihan akses jalan menjadi kebutuhan mendesak. Sejak awal penugasan, PTPP segera menurunkan tim lapangan dan peralatan berat untuk menangani titik-titik kritis. Pekerjaan dilakukan secara bertahap, mulai dari pembersihan material longsor, penanganan jalan amblas, hingga perbaikan serta pemasangan jembatan sementara.
Di beberapa lokasi, pekerjaan bahkan dilakukan hingga malam hari guna mempercepat pemulihan. PTPP tetap mengedepankan aspek keselamatan kerja dalam setiap tahapan penanganan.
Wujud Kepedulian dan Koordinasi Lintas Sektor
Joko Raharjo menegaskan, keberlanjutan penanganan ini merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPP. Hal ini menjadi wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat terdampak bencana.
“Kami menyadari bahwa jalan dan jembatan bukan sekadar infrastruktur fisik. Ia adalah akses masyarakat untuk kembali ke rumah, bekerja, bersekolah, dan mendapatkan bantuan. Karena itu, dalam setiap tahapan penanganan, kami mengutamakan keselamatan, keberfungsian akses, dan percepatan pemulihan,” jelas Joko.
Dalam pelaksanaan di lapangan, PTPP terus berkoordinasi secara intensif dengan Kementerian Pekerjaan Umum, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan terkait. Koordinasi ini bertujuan memastikan penanganan darurat berjalan seiring dengan rencana penanganan permanen.
Dengan demikian, infrastruktur yang dipulihkan tidak hanya kembali berfungsi, tetapi juga lebih siap menghadapi potensi risiko bencana di masa mendatang. Melalui upaya tanggap darurat ini, PTPP berharap pemulihan akses Bireuen-Takengon dapat memperlancar mobilitas serta mendukung pemulihan sosial dan ekonomi wilayah terdampak.
“PTPP akan terus hadir dan bekerja bersama masyarakat hingga akses benar-benar pulih dan aktivitas warga dapat kembali berjalan dengan aman. Di tengah situasi sulit ini, kami ingin memastikan masyarakat tidak berjalan sendiri,” pungkas Joko.






