PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) berhasil memenangkan tender penyediaan Marine Fleet Charter senilai estimasi Rp2,39 triliun. Kontrak jangka panjang ini diberikan oleh PT Layar Nusantara Gas (PT LNG) untuk mendukung operasional Proyek Genting Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, pada Senin (29/12/2025) mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini. “Alhamdulillah akhirnya ELPI bisa memenangkan tender Genting FLNG Project dimana ELPI akan menyediakan 6 (enam) unit kapal yang akan dibangun oleh ELPI dan direncanakan untuk disewakan kepada PT LNG berdasarkan skema time charter yang terdiri atas 1 (satu) unit Crew Boat, 1 (satu) unit Pilot Boat, 1 (satu) unit Offshore Supply Vessel (OSV), dan 3 (tiga) unit Multi-Purpose Tug untuk kepentingan Proyek Genting FLNG,” jelas Wawan dalam keterangan tertulisnya.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Armada kapal tersebut nantinya akan digunakan untuk berbagai aktivitas penting. Ini mencakup transportasi awak kapal, pemindahan pilot, patroli keamanan, kegiatan tug assistance untuk mendukung operasi Ship-to-Ship, serta pengiriman dan logistik dari basis suplai di Sorong. Seluruh kegiatan ini dirancang untuk menunjang operasional Proyek Genting FLNG di Teluk Bintuni.
Wawan menambahkan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi ekspansi ELPI. “Kami melihat Proyek Genting FLNG ini sebagai portofolio ELPI ke depannya untuk ekspansi ke Asia Pasifik karena LNG merupakan member dari Genting yang merupakan perusahaan internasional, dimana sejak 2 tahun lalu ELPI telah melakukan ekspansi di Malaysia & Brunei sebagai kepercayaan jangka panjang. ELPI berkomitmen menjalankan kontrak dengan mengedepankan SRE. Dan kami baru bisa mengumumkan tender ini keterkaitan adannya komitmen terkait confidentially dan persetujuan rilis yang wajib dijaga bersama,” tuturnya.
Direktur Utama ELPI, Eka Taniputra, menegaskan bahwa kontrak ini selaras dengan arah bisnis perusahaan di bidang Offshore. “Puji Tuhan end of year ini ELPI dapat memenangkan Tender dengan durasi jangka panjang dan merupakan sejarah ELPI tersendiri sejak 33 tahun ELPI berdiri,” timpal Eka.
Kontrak Jangka Panjang dan Kesiapan Operasional
Total nilai estimasi kontrak ini mencapai sekitar Rp2,39 triliun sepanjang masa operasional, dengan jangka waktu charter hingga 18 tahun sesuai dengan ketentuan perjanjian. Kontrak ini mencerminkan kepercayaan jangka panjang terhadap kapabilitas ELPI dalam menyediakan layanan maritim yang andal dan berstandar tinggi untuk proyek energi berskala besar.
ELPI saat ini sedang dalam proses pengadaan dan pembangunan enam kapal tersebut. “Saat ini kami sedang dalam proses pengadaan dan pembangunan 6 (enam) kapal di atas yang secara jadwal ditargetkan untuk beroperasi di Q3-Q4 tahun 2028 sesuai dengan jadwal proyek dan pemenuhan persyaratan kontraktual sebelum kami mulai sewakan kepada PT Layar Nusantara Gas di Bintuni Papua Barat,” beber pihak perusahaan.
Penandatanganan kontrak penting ini dilakukan langsung antara perwakilan ELPI dengan Michael Tranggono Ting, President Director PT LNG. Sebagai informasi, PT LNG merupakan perusahaan yang membangun dan mengoperasikan fasilitas Genting Floating Liquefied Natural Gas dan merupakan bagian dari Genting Group.
Desain seluruh kapal telah mempertimbangkan kondisi perairan Teluk Bintuni. “Seluruh kapal dirancang dan dioperasikan agar mampu beroperasi optimal dalam kondisi perairan Teluk Bintuni, dengan mempertimbangkan karakteristik laut setempat seperti gelombang, pasang surut, angin, dan potensi cuca ekstrim (squall),” jelasnya.
Chief Operating Officer ELPI, Dave Ritandhaka, menjelaskan bahwa penyediaan armada oleh ELPI mencakup layanan terintegrasi. Ini termasuk penyediaan awak kapal yang kompeten, pemenuhan seluruh perizinan yang diperlukan (termasuk shifting permit dari otoritas), serta dukungan operasional lainnya seperti perawatan kapal, suku cadang, dan peralatan pendukung sesuai kebutuhan operasional.
Dave juga memastikan kesiapan operasional. “Armada dan kru ELPI siap beroperasi di Teluk Bintuni dengan standar keselamatan dan operasional yang ketat untuk memastikan kegiatan FLNG berjalan lancar sesuai dengan safe, reliable, and efficient (SRE) sebagaimana misi kami kepada klien. Kontrak ini juga sekaligus memperkuat posisi ELPI dan memberikan kepastian pendapatan jangka panjang,” tuturnya.
Lebih lanjut, Dave Ritandhaka menyoroti signifikansi proyek ini. “Kami siap mendukung penuh keberhasilan proyek Genting FLNG. Sebagai informasi, proyek Genting Floating Liquified Natural Gas (FLNG) berpotensi menjadi FLNG ke-9 yang beroperasi di dunia dan FLNG pertama di Indonesia,” pungkasnya.
Keberhasilan ini memperkuat posisi ELPI sebagai salah satu penyedia jasa maritim nasional dengan rekam jejak kuat dalam mendukung proyek-proyek energi berskala besar. Ini juga sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang Perseroan di sektor energi dan offshore, baik di dalam maupun luar negeri.






