Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) menyalurkan bantuan listrik tenaga surya portabel dan internet darurat ke sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera. Distribusi bantuan ini berlangsung selama sepekan, mulai 20 hingga 27 Desember 2025, guna menopang operasional posko pengungsian, dapur umum, serta aktivitas warga yang terganggu pasokan listrik dan komunikasi.
Wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat diketahui masih dalam fase pemulihan pascabanjir dan longsor yang melanda pada akhir November 2025. Bantuan APLSI diharapkan dapat mempercepat proses rehabilitasi di daerah-daerah tersebut.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
APLSI Prioritaskan Penerangan dan Konektivitas
Ketua Umum APLSI, Eka Satria, menegaskan bahwa kebutuhan penerangan dan konektivitas merupakan faktor krusial pada masa tanggap darurat bencana. APLSI memilih solusi cepat berbasis energi bersih dan teknologi konektivitas untuk merespons kebutuhan mendesak di lapangan.
“APLSI siap untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dengan pemerintah serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, guna mendukung percepatan pemulihan dan kebangkitan masyarakat di Sumatera dan Aceh,” ujar Eka dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/12/2025).
Dalam penyaluran ini, APLSI berkolaborasi dengan Society of Renewable Energy untuk mendistribusikan paket pembangkit listrik tenaga surya portabel. Paket tersebut mencakup panel surya, inverter hybrid, baterai penyimpanan energi, serta perangkat konektivitas satelit Starlink. Pemasangan dilakukan di titik-titik strategis wilayah bencana melalui koordinasi erat dengan pemerintah daerah setempat.
Selain bantuan listrik dan internet, APLSI juga menyerahkan 50 unit paket elpiji dan kompor. Bantuan ini disalurkan kepada warga di Malalo, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Jalur Distribusi dan Kunjungan Lapangan
Penyaluran bantuan dimulai di Sumatera Barat pada 20 Desember 2025. Pada kesempatan tersebut, Eka Satria menyerahkan bantuan secara langsung kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi. Kunjungan lapangan turut dilakukan ke sejumlah posko pengungsian dan dapur umum, termasuk peninjauan kondisi kawasan Batu Busuk, Kota Padang.
Distribusi selanjutnya menuju Aceh melalui jalur laut. Penyaluran ini terlaksana berkat kerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menggunakan KRI Semarang 594 yang diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, secara langsung melepas keberangkatan bantuan pada 22 Desember 2025.
Kunjungan lapangan di Aceh berlanjut pada 27 Desember 2025 ke Kabupaten Aceh Tamiang. Di sana, jaringan konektivitas darurat berhasil terpasang di Desa Dusun Lubuk Sidup. Layanan internet darurat ini dimanfaatkan oleh dua posko pengungsian, termasuk posko Jembatan Lubuk Sidup yang mengalami kerusakan total akibat bencana. Serah terima bantuan di Aceh Tamiang disaksikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Rachmat Kaimuddin.






