Presiden Prabowo Subianto kembali menyoroti praktik ‘serakahnomics’ yang merugikan negara dalam pemanfaatan kawasan hutan di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Prabowo saat mengapresiasi kinerja Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) yang berhasil memverifikasi jutaan hektare lahan perkebunan.
Dalam kegiatan penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12/2025), Prabowo menyebut praktik ini sebagai filosofi ekonomi yang dianut oknum untuk meraih keuntungan pribadi atau kelompok dengan menghalalkan segala cara.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
“Saudara-saudara, saya kira ini bisa dikatakan, baru ujung dari kerugian bangsa dan negara kita. Baru ujung penyimpangan seperti ini sudah berjalan belasan tahun bahkan puluhan tahun. Ini yang dilakukan mereka-mereka yang menganut filosofi dan paham serakahnomics,” kata Prabowo dengan tegas.
Satgas PKH diapresiasi atas capaiannya memverifikasi 4 juta hektare (Ha) luas lahan perkebunan yang terindikasi dikuasai pihak-pihak yang merugikan negara. Luas lahan yang berhasil dikuasai kembali ini mencapai lebih dari 400% dari target yang telah ditetapkan.
Indikasi nilai lahan yang diselamatkan dari penguasaan ilegal tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 150 triliun.
Prabowo menambahkan, para penganut ideologi ‘serakahnomics’ ini berani melecehkan dan menghina Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka bahkan menganggap pejabat eselon dapat dibeli dengan sogokan, sehingga leluasa berbuat sekehendak hati.






