Wajah semringah terpancar dari para pengungsi korban banjir dan longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, saat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana, Tri Rismaharini, menyalurkan bantuan pada Rabu, 31 Desember 2025. Kunjungan Risma ke Masjid Nurul Ilmi di SMPN 1 Tanjung Raya ini juga menjadi momen bagi warga untuk menyampaikan harapan normalisasi sungai.
Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Agam telah menyebabkan banyak warga kehilangan tempat tinggal dan terpaksa mengungsi. Salah satu lokasi pengungsian adalah Masjid Nurul Ilmi di SMPN 1 Tanjung Raya, yang kini menampung sekitar 150 orang dari 44 kepala keluarga (KK).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Miswardi, pengurus pengungsian, menjelaskan bahwa masjid dua lantai tersebut telah diadaptasi untuk menampung para korban. “Bapak-bapak tidur di sini,” ujar Miswardi sambil menunjuk area lantai satu masjid yang kini menjadi tempat istirahat bagi laki-laki dewasa. Sementara itu, lantai dua diperuntukkan bagi ibu-ibu dan anak-anak.
Di lantai masjid, hanya tergelar tikar dari ujung ke ujung. Beberapa bagian bahkan menggunakan koran sebagai alas tidur darurat. “Kira-kira 20, lebih, 40-an orang tidur di lantai 1,” tambah Miswardi, menggambarkan kondisi padat di pengungsian tersebut.
Di tengah kondisi darurat ini, Miswardi menyampaikan harapan besar para pengungsi kepada pemerintah agar segera melakukan normalisasi sungai di wilayah mereka.
“Jadi, harapan kami kepada pemerintah melalui Bu Risma maupun Bapak Yogi untuk menormalisasi batang air yang ada di Batang Muara Pisang, khususnya di Tanjung Raya,” tegas Miswardi.
Ia juga menambahkan kekhawatiran akan bencana susulan. “Semoga pemerintah segera melakukan normalisasi, karena barusan terdengar ada longsor lagi dari Kelok 42. Jadi kami waspada, dan tentu harapan kami kepada pemerintah, melalui Bu Risma, agar menormalisasi Batang Air Muara Pisang,” tandasnya.
Selain menyalurkan bantuan, Tri Rismaharini juga meninjau dapur umum di posko penanggulangan bencana DPC PDIP Kabupaten Agam dan melihat langsung sawah yang hancur akibat banjir di Nagari Maninjau.
