Pemerintah Indonesia telah merampungkan pembangunan enam jembatan bailey di Provinsi Aceh hingga Sabtu, 27 Desember 2025. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemulihan infrastruktur pascabencana banjir dan longsor yang melanda wilayah tersebut. Selain enam jembatan yang sudah tuntas, pemerintah juga tengah mempercepat pembangunan 12 jembatan bailey lainnya demi membuka kembali akses darat yang vital.
Enam Jembatan Bailey di Aceh Telah Rampung 100 Persen
Enam jembatan bailey yang telah rampung 100 persen tersebut tersebar di dua kabupaten. Lima titik berada di Kabupaten Bireuen, sementara satu titik lainnya berlokasi di Kabupaten Bener Meriah.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Di Kabupaten Bireuen, jembatan yang telah selesai meliputi:
- Jembatan Teupin Mane, yang menghubungkan ruas jalan Bireuen-Bener Meriah-Takengon.
- Jembatan Teupin Reudeup, yang menghubungkan ruas jalan Bireuen-Lhokseumawe.
- Jembatan Jeumpa/Cot Bada, yang menghubungkan ruas jalan Peudada menuju Bireuen.
- Jembatan Matang Bangka, yang menghubungkan jalan Gampong Matang Bangka dan Matang Teungoh.
- Jembatan Kutablang, yang telah mencapai progres signifikan 98 persen dan menghubungkan ruas jalan Bireuen-Lhokseumawe.
Sementara itu, di Kabupaten Bener Meriah, titik yang sudah rampung 100 persen adalah Jembatan Weh Pase. Jembatan ini memiliki peran penting dalam menghubungkan ruas jalan Aceh Utara-Bener Meriah.
Dua Belas Jembatan Lainnya Terus Dikebut
Bersamaan dengan penyelesaian enam jembatan tersebut, pemerintah juga terus menggenjot pembangunan 12 jembatan bailey lainnya. Proyek-proyek ini bertujuan untuk memastikan akses darat di wilayah terdampak bencana dapat segera pulih sepenuhnya.
Dua belas titik jembatan yang sedang dikebut pembangunannya meliputi:
- Jembatan Beutong Ateuh (Nagan Raya)
- Panton Nisam (Aceh Utara)
- Jeurata (Aceh Tengah)
- Wehni Rongka (Bener Meriah)
- Timang Gajah (Bener Meriah)
- Box Culvert Lampahan (Bener Meriah)
- Jamur Ujung (Bener Meriah)
- Titi Merah (Aceh Tengah)
- Lenang (Aceh Tengah)
- Jambo Masjid (Lhokseumawe)
- Bener Kelipah (Bener Meriah)
- Bener Pepayi (Bener Meriah)
Akses Darat Krusial untuk Pemulihan Ekonomi dan Sosial
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemulihan sektor darat menjadi fokus utama melalui perbaikan ruas jalan dan jembatan yang sempat terputus. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa percepatan pembukaan akses darat sangat krusial untuk memastikan kelancaran distribusi barang, alat berat, dan bantuan logistik ke daerah terdampak.
Dengan terbukanya aksesibilitas transportasi pada penghujung tahun ini, pemerintah menaruh harapan besar agar proses pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat di Aceh dapat berjalan lebih cepat dan signifikan pada awal tahun 2026.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, pada Selasa (23/12) menyatakan, “Diharapkan arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat berjalan lancar, sehingga proses pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan.”






