Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dari Satuan Brimob Nusantara serta Korpolairud Baharkam Polri dikerahkan untuk mempercepat pembangunan hunian sementara (Huntara) di sejumlah wilayah terdampak bencana di Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 26 Desember 2025, sebagai upaya pemulihan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor.
Seluruh personel yang terlibat, termasuk jajaran Kodam XX/TIB dari TNI AD dan berbagai satuan Brimob (Satbrimob Polda Sumbar, Satbrimob Polda Lampung, serta Resimen III Korbrimob Polri), menunjukkan antusiasme dan kekompakan tinggi. Mereka bahu-membahu membangun rumah sementara bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Proses Pembangunan dan Fasilitas Huntara
Dalam proses konstruksi, anggota TNI dan Polri terlihat aktif memasang berbagai material seperti rangka baja ringan, dinding papan semen, lantai multipleks, dan atap zincalume. Mereka juga melakukan pengecoran lantai untuk memastikan struktur bangunan yang kokoh. Setiap Huntara dirancang untuk dilengkapi fasilitas dasar guna menjamin kenyamanan para pengungsi.
Hunian sementara ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung esensial, meliputi dapur umum, sanitasi yang memadai, dan tempat ibadah. Desain Huntara secara khusus dirancang agar dapat dibangun dengan cepat namun tetap memenuhi standar kelayakan huni.
Prioritas dan Komitmen Pemulihan
Pembangunan Huntara ini bertujuan untuk menyediakan tempat tinggal yang aman bagi masyarakat korban bencana selama masa transisi, sebelum hunian tetap (Huntap) dapat dibangun. Prioritas diberikan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan berat, hilang, atau mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Keterlibatan aktif TNI dan Polri dalam proyek pembangunan Huntara ini menegaskan komitmen kuat negara dalam mendukung percepatan pemulihan kehidupan masyarakat pascabencana di Sumatera Barat.






