PT Garuda Indonesia (Persero) memberikan klarifikasi resmi terkait insiden turbulensi hebat yang dialami pesawatnya dengan nomor penerbangan GA 712 rute Jakarta–Sydney pada Kamis, 25 Desember 2025. Peristiwa ini terjadi sesaat sebelum pesawat mendarat di Bandara Sydney, memicu kehebohan di media sosial.
Sebelumnya, sebuah video yang beredar luas di platform media sosial menarasikan bahwa pesawat Garuda Indonesia tersebut mengalami turbulensi parah. Unggahan tersebut juga menyebutkan bahwa dua awak kabin mengalami patah tulang akibat guncangan hebat tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Penjelasan Direktur Utama Garuda Indonesia
Menanggapi kabar tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny H. Kairupan, memastikan bahwa seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan dengan baik oleh pilot.
“Sehubungan dengan penerbangan GA 712 rute Jakarta–Sydney pada 25 Desember 2025 yang mengalami turbulensi sesaat sebelum mendarat, Garuda Indonesia memastikan bahwa Pilot in Command telah menjalankan seluruh prosedur keselamatan sesuai standar operasional penerbangan yang berlaku,” kata Glenny saat dikonfirmasi pada Jumat (26/12).
Glenny menambahkan, pesawat berhasil mendarat dengan aman di Bandara Sydney sesuai regulasi yang berlaku, dan seluruh penumpang meninggalkan pesawat dalam kondisi normal. Sebagai bentuk komitmen terhadap pelayanan, Garuda Indonesia juga telah menyiapkan helpdesk khusus untuk memantau serta menindaklanjuti setiap masukan atau laporan penumpang terkait kejadian tersebut.
Klarifikasi Kondisi Awak Kabin
Dalam kesempatan yang sama, Glenny juga meluruskan informasi mengenai kondisi awak kabin yang disebut-sebut mengalami patah tulang. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidak akurat.
“Perlu kiranya kami luruskan bahwa tidak terdapat awak kabin yang mengalami patah tulang. Namun demikian, terdapat dua awak kabin yang mengalami luka ringan dan telah memperoleh penanganan medis di rumah sakit setempat di Sydney untuk keperluan observasi; satu awak kabin telah diperbolehkan pulang, sementara satu awak kabin lainnya masih menjalani pemantauan lanjutan,” jelasnya.
Garuda Indonesia menyatakan akan terus berkoordinasi dengan otoritas penerbangan terkait untuk mendapatkan rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan. Hal ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan perusahaan dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.






