Di tengah gejolak ekonomi global dan ketidakpastian yang terus membayangi, emas kembali menegaskan posisinya sebagai aset penyelamat atau safe haven. Komoditas berharga ini terbukti mampu menjadi pelindung nilai dari inflasi, dengan kenaikan harga yang signifikan dalam satu dekade terakhir.
Data menunjukkan, harga emas telah melonjak lima kali lipat atau 468 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Jika pada tahun 2010 harga emas berada di kisaran Rp340 ribu per gram, maka pada tahun 2021 angka tersebut telah mencapai Rp1 juta per gram.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Kenaikan pesat harga emas ini bukan fenomena baru. Sejarah mencatat, emas mengalami penguatan signifikan saat krisis ekonomi 1998 dan pandemi Covid-19 pada tahun 2020. Pada tahun 2025, tren kenaikan harga emas juga terjadi, namun kali ini lebih banyak dipengaruhi oleh berita-berita terkait ketidakpastian global dan konflik di beberapa negara.
Pegadaian Optimalkan Layanan Emas Lewat Aplikasi Tring!
Menyikapi dinamika pasar emas dan kebutuhan masyarakat akan akses investasi yang mudah, PT Pegadaian Kanwil Jakarta I berinovasi dengan mengoptimalkan layanan terintegrasi melalui aplikasi Tring!.
Pemimpin PT Pegadaian Kanwil Jakarta I, Ahmad Zaenudin, menjelaskan bahwa aplikasi ini menawarkan beragam fitur untuk memudahkan masyarakat berinvestasi emas.
“Lewat aplikasi Tring!, tak hanya tersedia fitur gadai emas, tetapi juga ada deposito, cicil, dan tabungan emas dengan mulai 0,01 gram tergantung pada harga emas yang berlaku (saat ini setara di kisaran Rp23-25 ribu),” kata Ahmad Zaenudin saat acara gathering dengan media di Jakarta, baru-baru ini.
Mengenai prediksi harga emas ke depan, Ahmad Zaenudin menyatakan bahwa sulit untuk memberikan kepastian. Namun, ia menegaskan bahwa stabilitas ekonomi cenderung membuat harga emas turun, sementara ketidakpastian justru akan menguatkan nilainya.
Meski demikian, emas tetap menjadi pilihan utama sebagai lindung nilai (hedging) karena sifatnya yang mudah dibeli, disimpan, dirawat, serta dicairkan. Proses pencairan dapat dilakukan melalui gadai (pinjaman) atau cicilan.
Komitmen Pelayanan dan Keberlanjutan di Wilayah Jakarta I
Sejalan dengan slogan Pegadaian “Tumbuh Berkelanjutan Mengemaskan Indonesia”, PT Pegadaian Kanwil Jakarta I menyatakan kesiapannya untuk memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat di wilayah cakupannya.
Wilayah operasional Kanwil Jakarta I meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Bekasi, dan Bogor. Layanan yang diberikan mencakup transaksi gadai emas (pinjaman), deposito, serta pembelian emas baik melalui tabungan maupun cicilan.
Selain fokus pada layanan finansial, PT Pegadaian Kanwil Jakarta I juga aktif berperan dalam bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola (Environmental, Social, Governance/ESG). Ini merupakan wujud komitmen keberlanjutan dalam setiap operasinya.
Berbagai inisiatif ESG yang telah dilakukan antara lain:
- Keterlibatan dalam pertanian perkotaan di Kalimalang, Jakarta Timur.
- Penanaman mangrove.
- Pelepasan tukik (kura-kura).
- Pelestarian terumbu karang.
“Kami juga aktif dalam mendukung pengadaan bank sampah dan juga memperkuat potensi desa-desa binaan,” ucap Ahmad Zaenudin.
Lebih lanjut, PT Pegadaian juga menjalin kolaborasi dengan perguruan tinggi. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pendirian creative lounge yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai produk-produk Pegadaian, khususnya penggunaan aplikasi Tring!.





