Pedagang bunga di Jalan Aria Putra, dekat Pasar Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), mengeluhkan kondisi dagangan mereka yang kini diserbu lalat. Penyebabnya adalah tumpukan sampah yang tak kunjung diangkut, membuat suasana kios menjadi tidak nyaman dan sepi pembeli.
Rizal (32), salah satu pedagang bunga, mengungkapkan bahwa kiosnya yang berada persis di samping tumpukan sampah kini sepi dari aktivitas jual beli. Bau menyengat dari sampah bahkan mengalahkan aroma harum mawar dan bunga lainnya yang ia jajakan. Bunga-bunga yang mekar pun terlihat dikerumuni lalat-lalat yang berasal dari tumpukan tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Tak kuat menahan aroma busuk, Rizal terpaksa mengenakan masker saat berjualan. Ia menyebut kondisi ini sudah berlangsung cukup lama. “Udah hampir sebulan sih ini,” ujar Rizal di Ciputat, Tangsel, pada Sabtu (27/12/2025).
Rizal harus pasrah menerima kenyataan bahwa pendapatannya terpengaruh signifikan. “Sepi, ya. Dibilang pendapatan nggak sepi-sepi banget, tapi lumayan mempengaruhi. Apalagi kita kebauan, bau busuk,” keluhnya.
Ia juga sering mendengar keluhan dari para pelanggannya terkait bau tak sedap tersebut. Dampak tumpukan sampah ini bahkan membuat sejumlah pedagang lain memilih untuk tidak berjualan. “Mungkin karena kita kebauan, terus pembeli juga nggak nyaman. Makanya banyak faktor yang mempengaruhi. Kayak pedagang ini, malam ini kan biasanya ada empat orang, sekarang nggak bisa dagang,” jelas Rizal.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh warga sekitar. Anwar (56), seorang warga, juga harus menggunakan masker karena tak tahan dengan bau sampah yang menyengat. Ia membenarkan bahwa tumpukan sampah di Ciputat ini sudah hampir sebulan tidak diangkut. “Ya bau, jadi pakai masker. Nggak nahan baunya. Hampir sebulan, ya. Sebulan ada. Hampir mau sebulan ini kayaknya sampahnya nggak diangkut,” kata Anwar.






