Internasional

Pasukan Israel Intensifkan Operasi Militer, Berlakukan Jam Malam Penuh di Qabatiya Tepi Barat

Pasukan Israel mengambil alih sejumlah rumah warga dan memberlakukan jam malam penuh di Kota Qabatiya, Tepi Barat yang diduduki. Langkah ini merupakan bagian dari hari kedua operasi militer besar-besaran yang diperintahkan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa pasukan Israel menutup seluruh akses masuk ke Qabatiya pada Sabtu (27/12) waktu setempat. Selama operasi, penangkapan massal dan interogasi terhadap puluhan warga juga dilakukan secara intensif.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Beberapa rumah warga dilaporkan telah diubah menjadi pusat interogasi militer, memaksa keluarga yang tinggal di dalamnya untuk mengungsi. Kantor berita Palestina, Wafa, mengonfirmasi bahwa puluhan keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Radio Angkatan Darat Israel juga membenarkan bahwa Qabatiya berada di bawah status “jam malam penuh”. Operasi ini menyusul perintah tegas dari Menteri Pertahanan Israel Katz agar militer “bertindak tegas” terhadap Qabatiya.

Katz mengklaim kota tersebut merupakan asal seorang warga Palestina yang dituduh melakukan serangan penikaman dan penabrakan kendaraan di Israel utara. Dalam pernyataan resminya pada Jumat (26/12), militer Israel menyatakan telah mengerahkan pasukan dari beberapa divisi, termasuk polisi perbatasan dan badan intelijen domestik Shin Bet.

Pasukan disebut telah menggerebek rumah terduga pelaku dan tengah bersiap untuk merobohkannya. Praktik penghancuran rumah keluarga warga Palestina yang dituduh melakukan serangan telah lama dikecam oleh kelompok hak asasi manusia.

Mereka menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk hukuman kolektif yang melanggar hukum internasional. Militer Israel menyatakan operasi akan berlanjut dengan menyisir lokasi-lokasi lain di Qabatiya untuk menangkap orang-orang yang dicari dan menemukan senjata.

“Warga hidup dalam ketakutan,” kata seorang penduduk Qabatiya kepada Al Jazeera. “Ada ancaman dan hasutan dari pihak Israel.”

Penggerebekan militer pada Sabtu (27/12) juga meluas ke wilayah lain di Tepi Barat, termasuk desa-desa di sekitar Ramallah dan Hebron. Wafa melaporkan delapan warga Palestina ditangkap setelah pasukan Israel menyerbu kota Dura, Abda, dan Imreish di dekat Hebron.

Serangan dan operasi militer Israel di Tepi Barat telah menjadi peristiwa hampir setiap hari sejak perang Israel di Gaza pecah. Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel dilaporkan telah menangkap hampir 21 ribu warga Palestina.

Hingga 1 Desember, sekitar 9.300 tahanan Palestina berada di penjara Israel, lebih dari sepertiganya ditahan tanpa dakwaan. Sejumlah laporan juga menyebut para tahanan mengalami penyiksaan, kekerasan seksual, bahkan kematian selama dalam tahanan.

Mureks