PEMALANG, 29 Desember 2025 – PT Wong Hang Bersaudara (WHB), di bawah kepemimpinan generasi keempat Stephen Wongso, Samuel Wongso, dan Alfindra Amanda, secara resmi mengoperasikan kembali fasilitas produksi garmennya di Kabupaten Pemalang pada Kamis, 18 Desember 2025.
Langkah strategis ini menandai kebangkitan kembali aktivitas industri padat karya di wilayah tersebut, sekaligus menyelamatkan ribuan pekerja yang sempat kehilangan mata pencarian. Pengoperasian ulang pabrik ini juga menjadi upaya konkret untuk memulihkan lapangan pekerjaan dan menjaga stabilitas ekonomi lokal.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Revitalisasi Industri dan Dukungan Lintas Sektor
Pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang, Desa Kabunan, Kecamatan Taman, ini kembali dibuka dengan tujuan utama menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain itu, revitalisasi ini diharapkan dapat menghidupkan kembali rantai industri garmen di Pemalang serta meningkatkan kapasitas produksi nasional melalui pemanfaatan fasilitas yang sebelumnya tidak berfungsi.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo turut hadir dalam acara peresmian tersebut. Dalam sambutannya, Kapolri menegaskan komitmen Polri untuk terus hadir dan bekerja bersama masyarakat dalam mendukung kegiatan sosial dan ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.
“Pengoperasian kembali pabrik ini menunjukkan bagaimana kolaborasi dapat menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Polri akan terus hadir mendukung upaya-upaya seperti ini, yang membuka lapangan kerja, memberi harapan baru bagi dunia usaha, dan masyarakat,” ungkap Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri juga menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada para pekerja dan masyarakat sekitar sebagai bentuk dukungan sosial dari institusi kepolisian.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan Baru
Pemerintah daerah setempat menyatakan dukungan penuh terhadap investasi di sektor industri garmen. Sektor ini dinilai sejalan dengan arah pembangunan daerah dan memiliki potensi besar dalam menyerap tenaga kerja.
Revitalisasi pabrik ini diharapkan mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect), mulai dari peningkatan pendapatan masyarakat hingga tumbuhnya ekosistem usaha di sekitar kawasan industri.
Dengan mengusung tema “Menjahit Harapan Kembali”, pengoperasian ulang pabrik garmen ini dimaknai sebagai kembalinya harapan bagi para pekerja yang sempat terputus. Momentum ini sekaligus menegaskan peran penting investor nasional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.
Komitmen PT Wong Hang Bersaudara
Direktur PT Wong Hang Bersaudara, Alfindra Amanda, menjelaskan bahwa revitalisasi dilakukan melalui akuisisi pabrik seluas sekitar 1,5 hektare. Fasilitas yang kini dimiliki antara lain mess karyawan dan sekitar 900 unit mesin produksi yang siap dioperasikan.
“Revitalisasi pabrik ini menjadi langkah strategis untuk memulihkan lapangan kerja yang sempat hilang, sekaligus menggerakkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Alfindra.
Ia menambahkan, pengoperasian kembali pabrik juga diarahkan untuk mendorong kolaborasi dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tekstil lokal, baik sebagai pemasok kain, aksesoris, maupun jasa pendukung produksi.
Alfindra lebih lanjut menjelaskan bahwa ketersediaan lapangan kerja menjadi fondasi penting dalam membangun hubungan industrial yang sehat. “Ketika industri berjalan dengan aman dan patuh aturan, pekerja dapat bekerja dengan tenang. Hal ini mendorong daya beli dan menggerakkan ekonomi daerah,” tegasnya.
PT Wong Hang Bersaudara menegaskan komitmennya untuk menjalankan kegiatan usaha secara patuh regulasi dan berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Perusahaan meyakini bahwa keberlanjutan usaha tidak hanya ditentukan oleh aspek produksi, tetapi juga oleh kepercayaan, kepastian hukum, dan tanggung jawab sosial.






