Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera mengambil langkah konkret menyusul teridentifikasinya varian influenza ‘super flu’ atau influenza subclade K di Indonesia. Nihayatul meminta Kemenkes melakukan uji ulang efektivitas vaksin yang ada dan menyiapkan alternatif.
“Jika vaksin yang ada tidak memberikan perlindungan yang memadai terhadap subclade K, kami minta Kemenkes segera melakukan uji ulang, transparan dalam publikasi hasilnya, dan menyusun rencana antisipasi vaksin alternatif yang lebih manjur,” ujar Nihayatul kepada wartawan pada Rabu (31/12/2025).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Politisi yang akrab disapa Ninik itu menekankan pentingnya beberapa langkah strategis. Pertama, evaluasi dan uji ulang efektivitas vaksin influenza yang beredar terhadap subclade K. Kedua, transparansi data uji klinis dan hasil surveilans virus influenza di seluruh Indonesia. “Dan ketiga, saya minta adanya percepatan pengembangan atau pengadaan vaksin alternatif yang lebih efektif bila terbukti vaksin saat ini memiliki efektivitas rendah terhadap varian yang dominan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kemenkes RI telah memastikan temuan ‘super flu’ subclade K di Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan genomik pada akhir Desember 2025. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, menyatakan bahwa meskipun sudah ditemukan, subclade K belum mendominasi kasus influenza secara nasional.
“Adapun untuk influenza, mayoritas sub-type yang saat ini terdeteksi adalah influenza A H3N2 dengan proporsi tertinggi 100 persen pada minggu ke-51 di 2025. Influenza A H3N2 yang bersirkulasi adalah clade 3C.2a1b.2a.2a.3a.1,” terang dr. Prima, seperti dilansir detikHealth pada Selasa (30/12).
Temuan subclade K ini pertama kali dilaporkan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan pada 25 Desember 2025. “Dan pada tanggal 25 Desember 2025 Balai Besar Laboratorium Kesehatan melaporkan telah ditemukan Influenza A (H3N2) clade 3C.2a1b.2a.2a.3a.1/K, atau yang dikenal dengan subclade K,” jelas dr. Prima.






