Pasar mobil bekas di Indonesia diproyeksikan tetap bergairah pada tahun 2026, dengan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) dan Low Cost Green Car (LCGC) diprediksi menjadi primadona. Minat konsumen terhadap kedua jenis kendaraan ini didorong oleh harga yang kompetitif serta beragamnya pilihan skema cicilan.
Model-model LCGC seperti Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Sigra, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya, terus menunjukkan daya tarik signifikan di kalangan pembeli. Kendaraan ini menawarkan efisiensi bahan bakar dan harga yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan ideal bagi segmen menengah ke bawah.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Sementara itu, segmen MPV juga tak kalah diminati, khususnya untuk konsumen di kelas menengah ke atas. Andi, pemilik Jordy Mobil MGK Kemayoran, menjelaskan perbedaan target pasar kedua segmen tersebut. “Kalau MPV untuk segmen menengah ke atas, LCGC menengah ke bawah,” ujar Andi saat dihubungi KatadataOTO, Senin (29/12/2025).
Beberapa model MPV yang menjadi tren pencarian konsumen meliputi Toyota Kijang Innova Reborn, Honda CR-V, dan Toyota Avanza. Model-model ini dikenal memiliki kapasitas penumpang yang luas dan kenyamanan berkendara.
Meski gempuran mobil listrik murah dengan banderol mulai Rp 100 jutaan semakin masif, Andi tetap optimistis terhadap prospek pasar mobil bekas. “Saya rasa tetap akan sama (tren mobil bekas) walaupun ada pengaruh dari mobil listrik,” katanya, menegaskan keyakinannya bahwa mobil bekas memiliki pangsa pasarnya sendiri.
Terkait rentang harga, Andi menyebutkan bahwa mobil bekas jenis MPV umumnya dibanderol di kisaran Rp 300 jutaan ke bawah. Secara umum, pelanggan mencari mobil bekas dengan harga antara Rp 100 juta hingga Rp 300 juta, menyesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan.
Pertumbuhan Positif Pasar Mobil Bekas di Indonesia
Data dari studi Ken Research dan Deloitte Analysis menunjukkan bahwa pasar mobil bekas di Indonesia telah mencapai tingkat yang tinggi. Pada tahun 2020, total unit kendaraan bekas yang terjual mencapai 1,6 juta unit. Wahyu Seto, General Manager Hyundai Solusi Mobilitas, memprediksi pertumbuhan signifikan. “Diprediksi di 2025 itu pasarnya adalah tiga juta dengan growth sekitar 14 persen setahun,” kata Wahyu Seto di Jakarta beberapa waktu lalu.
Perkembangan positif ini mendorong sejumlah pabrikan otomotif untuk memperkuat layanan jual-beli kendaraan seken bersertifikasi. Inisiatif ini telah dilakukan oleh merek-merek seperti Hyundai, Honda, hingga produsen mobil mewah BMW. Layanan ini menawarkan harga yang lebih rendah namun dengan jaminan kualitas.
Selain itu, kehadiran berbagai platform jual-beli mobil bekas secara daring juga semakin memudahkan konsumen. Platform-platform ini membantu pelanggan menemukan produk yang sesuai dengan kemampuan finansial dan kebutuhan spesifik mereka, mempercepat proses transaksi di pasar mobil bekas.






