Dua sopir bus Damri dijatuhi sanksi skorsing selama enam bulan setelah aksi ugal-ugalan mereka di ruas Tol Ngawi–Kertosono pada 25 Desember 2025 terekam kamera dan viral di media sosial. Pihak Damri menyampaikan permohonan maaf serta menegaskan komitmennya terhadap keselamatan dan profesionalisme dalam operasionalnya.
Insiden yang menghebohkan publik ini terjadi pada Rabu, 25 Desember 2025, ketika dua bus Damri terlihat berjalan saling beriringan di Tol Ngawi–Kertosono. Video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcam_owners_Indonesia menunjukkan salah satu bus melakukan manuver berbahaya dengan memotong lajur ke kanan secara tiba-tiba. Kedua bus juga sempat berkendara dengan jarak sangat berdekatan, diduga untuk melakukan serah terima bingkisan.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Aksi tersebut terekam oleh kamera dasbor mobil di belakangnya. Saat mobil perekam berupaya mendahului, salah satu sopir bus yang berada di lajur kiri langsung memotong ke kanan, nyaris menyebabkan kecelakaan fatal. Tindakan ini jelas membahayakan pengguna jalan lain, terutama di jalan bebas hambatan.
Menanggapi beredarnya video tersebut, manajemen Damri segera memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi mereka pada Senin (29/12). “Damri menyampaikan permohonan maaf atas beredarnya video dashcam terhadap armada Damri di jalan Tol Ngawi–Kertosono,” tulis @damriindonesia.
Perusahaan otobus pelat merah itu juga menegaskan komitmennya. “Damri selalu berkomitmen menjaga keselamatan, profesionalisme serta kualitas layanan di seluruh lini operasional,” lanjut pernyataan tersebut.
Sebagai tindak lanjut, pihak Damri telah menjatuhkan sanksi berat kepada pengemudi yang bersangkutan. “Dan dijatuhi hukuman skorsing untuk tidak bertugas selama enam bulan, sesuai dengan ketentuan perusahaan,” demikian disampaikan Damri.
Selain sanksi, Damri juga berencana melakukan evaluasi internal secara menyeluruh. Langkah ini diambil guna memperkuat disiplin para pengemudi dan menanamkan budaya keselamatan berkendara agar kejadian serupa tidak terulang. “Damri mengapresiasi perhatian masyarakat dan berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan,” tutup perusahaan tersebut.
Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengemudi kendaraan besar, khususnya bus antar kota dan provinsi, untuk selalu mengutamakan keselamatan. Mengingat mereka membawa banyak nyawa penumpang, sikap abai terhadap keselamatan di jalan bebas hambatan dapat berisiko tinggi menyebabkan kecelakaan fatal yang merugikan banyak pihak.






