Berita

Modus Promo Paket Pernikahan: Pemilik WO Ayu Puspita Tipu Ratusan Calon Pengantin

Advertisement

Pemilik sebuah wedding organizer (WO) berinisial AP dilaporkan telah menipu puluhan calon pengantin dengan modus penawaran paket pernikahan berharga miring. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Sukahar mengungkapkan bahwa pelaku memanfaatkan strategi promo sebagai jurus utama dalam melancarkan aksinya.

“Ya, itu promo-promo itu yang juga merupakan salah satu modus yang dilakukan oleh Tersangka juga,” ujar Kompol Onkoseno pada Selasa (9/12/2025). Ia merinci bahwa pelaku menawarkan harga jasa pernikahan yang jauh lebih murah dari pasaran. Namun, tawaran menggiurkan tersebut ternyata tidak pernah terealisasi.

Para korban, yang sebagian besar telah memberikan uang muka, mendapati bahwa janji AP tidak ditepati. Sebagian dari mereka bahkan sudah mendekati tanggal pernikahan mereka, sementara yang lain belum. Namun, poin krusialnya adalah seluruh korban telah mentransfer sejumlah dana kepada AP.

“Ada yang sudah, ada yang sudah memasuki tanggalnya, ada yang belum. Tapi yang jelas sudah memberikan uangnya,” ungkap Kompol Onkoseno.

Peran AP dalam Jaringan Penipuan

Dalam struktur kasus ini, AP memegang peran sentral sebagai otak di balik pengorganisasian penipuan. Ia bertanggung jawab penuh atas seluruh rangkaian operasional penipuan tersebut.

“Ya A selaku pemilik, dia yang, apa, mengorganisir semuanya,” jelas Kompol Onkoseno.

Selain AP, seorang tersangka lain berinisial D juga turut berperan aktif. D bertugas membujuk para korban agar bersedia menambah jumlah uang muka atau down payment (DP) untuk paket pernikahan yang telah mereka pilih.

Advertisement

“Kemudian yang D ini yang berperan aktif juga membujuk pada para korban untuk menambah jumlah DP-nya,” tambahnya.

Aksi Penipuan Sejak 2024

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, AP diduga telah melancarkan aksinya sejak tahun 2024 dan terus berlanjut sepanjang tahun 2025. Modus penawaran paket pernikahan ini menjadi senjata utama AP untuk meraup keuntungan dari para calon pengantin.

“Paling tidak dari pemeriksaan kami yang ada ini dari tahun 2024 dan sepanjang 2025 ya,” kata Kompol Onkoseno.

Kerugian total dari seluruh korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. AP menawarkan paket pernikahan lengkap, namun gagal memenuhi komitmen yang telah disepakati.

Hingga kini, polisi telah mencatat sebanyak 87 orang sebagai korban penipuan WO AP. Pihak Polres Metro Jakarta Utara masih membuka pintu bagi laporan susulan dari korban lain yang mungkin belum terdata. Laporan yang masuk berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Advertisement