Pergantian tahun dalam kalender Hijriyah menjadi momentum krusial bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah diri. Di tengah pergantian waktu, salah satu amalan spiritual yang kerap dilaksanakan adalah puasa akhir tahun yang kemudian dipadukan dengan puasa awal tahun.
Dikutip dari nu.or.id, penghujung bulan Dzulhijjah, sebagai akhir tahun Hijriyah, merupakan waktu yang sangat dianjurkan untuk merenungi perjalanan hidup. Momen ini juga ideal untuk mengevaluasi amal perbuatan serta memperbarui niat dalam menyongsong tahun yang baru.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Hikmah di Balik Puasa Akhir Tahun
Amalan puasa akhir tahun dilaksanakan pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, sementara puasa awal tahun dilakukan pada tanggal 1 Muharram. Kedua puasa ini mengandung makna yang mendalam, yakni sebagai upaya menutup tahun yang telah berlalu dengan ibadah dan membuka lembaran tahun baru dengan ketaatan kepada Allah Swt.
Tradisi spiritual ini lahir dari keinginan untuk tidak membiarkan pergantian tahun berlalu begitu saja tanpa diisi dengan nilai-nilai ibadah. Dalam praktiknya, puasa akhir tahun sering dikaitkan dengan niat untuk bermuhasabah diri, memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu, serta bersyukur atas nikmat umur dan kesempatan hidup yang masih diberikan oleh Allah Swt.
Dalam salah satu riwayat hadits Nabi Muhammad saw disebutkan, “Puasa di akhir bulan Dzulhijjah dan awal Muharram memiliki keutamaan yang besar, bahkan dikaitkan dengan penghapusan dosa selama puluhan tahun.” Para ulama sepakat bahwa selama puasa dilakukan dengan niat tulus untuk mendekatkan diri kepada Allah dan tidak meyakini keutamaannya secara mutlak, maka amalan puasa tersebut akan bernilai kebaikan.
Hikmah dari puasa akhir tahun sangatlah luas, di antaranya:
- Puasa melatih pengendalian diri dan menumbuhkan keikhlasan dalam beribadah.
- Menjadi sarana evaluasi spiritual agar amal di masa depan dapat lebih baik dari hari kemarin.
- Momen berpuasa mengajarkan pentingnya mengisi waktu dengan aktivitas yang bernilai ibadah, bukan sekadar rutinitas tanpa makna.
- Menanamkan sikap optimis dalam menyambut tahun baru Hijriyah, dengan harapan perjalanan hidup ke depan dipenuhi keberkahan dan kebaikan.
Penting untuk diingat, puasa akhir tahun dan awal tahun bukanlah sebuah kewajiban, melainkan amalan sunah yang kaya akan makna. Selama dilaksanakan dengan niat yang lurus untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, amalan ini berpotensi memperbaiki kualitas iman dan amal seorang Muslim di tahun yang baru.






