Pergantian tahun selalu menjadi momen yang dinanti banyak orang untuk merajut harapan baru dan menyusun resolusi. Momen ini kerap dimanfaatkan sebagai ajang refleksi diri, menyusun target, dan berusaha menjadi versi diri yang lebih baik.
Resolusi tak melulu harus dimulai dari hal-hal besar seperti target finansial atau pencapaian nilai akademik. Harapan kecil yang realistis justru dapat menjadi langkah awal yang lebih bermakna untuk mengawali tahun. Esensinya, resolusi adalah komitmen untuk terus bertumbuh, bukan sekadar euforia sesaat di awal tahun.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Resolusi Karier dan Pendidikan
Salah satu anggota komunitas ‘teman kumparan’, Muhammad Muhaimin Marta (33), memiliki keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan S2 melalui beasiswa penuh. Setelah delapan tahun aktif bekerja, Muhaimin melihat ini sebagai kesempatan tepat untuk meningkatkan diri dan menambah bekal masa depan.
Sebagai seorang pegawai negeri, tuntutan untuk terus berkembang memang tidak dapat dihindari. Terlebih, proses kenaikan pangkat memiliki syarat yang ketat dan membutuhkan persiapan matang sejak jauh hari.
“Kebetulan saya seorang pegawai negeri, melanjutkan studi selain untuk upgrade diri juga kebutuhan karir. Untuk bisa naik jenjang yang lebih tinggi membutuhkan pendidikan formal minimal S2,” jelas Muhaimin.
Untuk mewujudkan mimpinya, pria asal Jakarta Timur ini telah memulai berbagai persiapan. Beberapa syarat penting, seperti skor TPA dan TOEFL, sudah berhasil ia penuhi. Selanjutnya, Muhaimin akan fokus mencari beasiswa, mengingat proses ini tidak mudah karena persaingan yang ketat dan persyaratan yang kompleks.
Target Kesehatan, Finansial, dan Sosial
Anggota ‘teman kumparan’ lainnya, Arry Effendy (44), juga telah menyiapkan serangkaian resolusi untuk tahun 2026. Target yang disusunnya cukup beragam, mencakup aspek kesehatan, keuangan, hingga kehidupan sosial.
“(Resolusi saya) berat badan lebih ideal dan stamina gak gampang drop, lebih rutin berolahraga, investasi lebih disiplin, finansial lebih stabil, dan lebih ketat mengatur keuangan,” ujar Arry.
Menariknya, Arry juga menaruh perhatian besar pada kehidupan sosial dan proses berdamai dengan diri sendiri. Ia ingin menjalani hidup yang lebih mindful, tidak hanya sibuk mengejar target, tetapi juga lebih sering hadir untuk orang-orang terkasih.
“Lebih banyak quality time dengan keluarga, memperbanyak teman-teman baru, hidup lebih sederhana, memperbanyak bersyukur, dan tak lupa lebih fokus lagi di dalam beribadah,” tambahnya.
Arry mengakui bahwa semua resolusi tersebut lahir dari pengalaman hidup dan proses perjuangan yang ia jalani selama tiga tahun terakhir (2023-2025). Oleh karena itu, ia berharap tahun 2026 dapat menjadi titik balik menuju kehidupan yang lebih baik dan terarah.
Mengenai cara mewujudkannya, Arry berpegang pada satu prinsip sederhana, yaitu konsistensi. Dikutip dari laman SNI Companies, konsistensi memang menjadi salah satu kunci kesuksesan. Disiplin kecil yang dilakukan secara rutin setiap hari dapat membawa hasil besar secara perlahan.






