Internasional

Mentan Amran: “Dampak Banjir Sumatra Tak Signifikan ke Produksi Beras Nasional”

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menepis kekhawatiran dampak banjir di sejumlah wilayah Sumatra terhadap musim tanam dan produksi padi nasional. Amran menegaskan, banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat memiliki efek terbatas dan tidak akan menunda jadwal tanam padi. Pernyataan ini disampaikan di Jakarta pada Senin (29/12/2025).

Menurut Amran, kondisi lahan pertanian yang terdampak tidak sepenuhnya rusak. Ia menyebut, dari total 80.000 hektare lahan yang terkena banjir, hanya sekitar 11.000 hektare yang mengalami puso atau perlu dibangun kembali.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Saya kira tidak (Musim Tanam Mundur). Karena sekarang kan tidak semuanya rusak. Ini 11 ribu (hektare) yang harus dibangun kembali. Kan ada 80 ribu (hektare) semua. Tapi ada yang puso, kena banjir, kalau 11 ribu dibagi 7 juta hektare (total lahan sawah nasional) itu sangat kecil,” jelas Amran saat ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta.

Pemerintah, melalui Kementerian Pertanian, memastikan jajaran mereka tetap bersiaga di wilayah-wilayah terdampak untuk menjaga keberlanjutan aktivitas pertanian. Berbagai bantuan seperti beras serta alat dan mesin pertanian (alsintan) juga telah disalurkan guna mempercepat pemulihan lahan dan aktivitas tanam.

Sejalan dengan upaya tersebut, Amran juga menjamin pasokan beras nasional tetap aman. Stok beras yang dikuasai Perum Bulog dinilai mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Ia mengungkapkan, total stok beras nasional saat ini mencapai 3,39 juta ton. Angka ini disebut sebagai capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia di akhir tahun. “Ini stok kita, tadi rapat 3,39 juta ton, inilah stok tertinggi di akhir tahun selama merdeka,” ujarnya.

Mureks