Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul, mengumumkan rencana peningkatan porsi anggaran untuk bantuan kebencanaan. Kenaikan ini akan difokuskan bagi warga terdampak di tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Gus Ipul menjelaskan bahwa usulan kenaikan bantuan tunai tersebut akan dihitung bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Sebelumnya, bantuan tunai dianggarkan sebesar Rp 10.000 per hari, namun jumlah usulan baru belum dapat disampaikan secara rinci.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
“Ini belum bisa disampaikan hari ini tapi dulu Rp 10 ribu sekarang kita usulkan, kita usulkan untuk dinaikkan. Yang penting diusulkan untuk dinaikkan. Nah nanti kita menghitungnya tentu bersama Kementerian Kesehatan, dibantu oleh Kementerian Keuangan,” ungkap Gus Ipul kepada wartawan di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa (23/12/2025).
Saat ini, Kementerian Sosial masih terus melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak bencana di ketiga provinsi tersebut. Penyaluran bantuan tunai ini akan dilaksanakan setelah proses asesmen oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah selesai.
Rencananya, bantuan anggaran ini akan diberikan secara bulanan. Gus Ipul menyebutkan bahwa bantuan tersebut akan disalurkan selama tiga bulan. “Ya nanti kita lihat ya. Mungkin selama ini 1 bulan, jadi bulanan. Bulanan selama 3 bulan, nanti kita lihat tapi teknis itu ya. Nanti bisa kita lihat lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Ipul menambahkan bahwa bantuan tunai ini akan diberikan kepada warga terdampak setelah mereka mendapatkan hunian tetap (huntap) atau hunian sementara (huntara). Ia juga menyinggung program bantuan dari BNPB yang melengkapi, khususnya bagi warga yang menyewa rumah atau hidup mandiri.
“(Disalurkan) kalau mereka sudah mendapatkan huntap atau huntara, hunian tetap atau hunian sementara. Atau juga kalau di, ini mohon maaf nanti bisa dicek lebih lanjut di BNPB, mungkin kalau ada yang misalnya mereka sewa rumah atau mandiri gitu. Itu ada di sana programnya. Tetapi programnya BNPB dengan program kami saling melengkapi,” pungkasnya.






