Dalam catatan sejarah Islam, perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu peristiwa paling agung dan penuh mukjizat. Dalam momen spiritual tersebut, beliau ditemani oleh sesosok makhluk istimewa yang menjadi kendaraan beliau, dikenal dengan nama Buraq.
Kecepatan Buraq yang luar biasa sering kali menjadi perbincangan dan memicu rasa ingin tahu umat Muslim. Namun, seperti apakah sebenarnya wujud dan karakteristik makhluk surgawi ini? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pengertian, hadits, serta ciri-ciri Buraq.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Pengertian Buraq Nabi Muhammad
Dikutip dari buku Ayat-ayat Cahaya karya H. Brilly El-Rasheed, nama Buraq berasal dari bahasa Arab ‘al-buraq’ yang memiliki arti ‘cahaya atau kilat’. Buraq merupakan makhluk yang secara khusus membawa Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa menuju Mi’raj dalam peristiwa Isra Mi’raj.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Buraq didefinisikan sebagai kendaraan yang ditunggangi Nabi Muhammad SAW, dengan bentuk menyerupai kuda yang memiliki sayap di sisi kiri dan kanan. Secara umum, Buraq juga diartikan sebagai burung cendrawasih, atau dalam kamus, disebut sebagai burung dari surga (bird of paradise).
Sementara itu, Imam an-Nawawi, mengutip dari Az-Zubaidi dalam kitabnya Mukhtashar Al-Ain, menjelaskan bahwa Buraq adalah hewan yang digunakan oleh para nabi sebagai kendaraan mereka. Penamaan Buraq dikaitkan dengan kecepatannya yang menyerupai cahaya dan kilat, serta bulunya yang berwarna putih.
Kecepatan dan karakteristik Buraq ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 20:
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَا أَضَاءَ لَهُمْ مَشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ ، إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Yakādul-barqu yakhta-fu abshārahum, kullamā adhā’a lahum masyaw fīhi wa idzā adzlama ‘alaihim qāmū, walau syā’allāhu ladzahaba bisam’ihim wa abshārihim, innallāha ‘alā kulli syai’in qadīr.
“Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah kuasa atas segala sesuatu.”
Hadits Mengenai Buraq Nabi Muhammad
Keberadaan dan deskripsi Buraq juga dijelaskan dalam beberapa hadits shahih. Masih mengutip dari buku Ayat-ayat Cahaya, salah satu riwayat yang paling dikenal adalah hadits dari Malik bin Sha’sha’ah, di mana Rasulullah SAW menceritakan peristiwa Isra Mi’raj:
“Dibawakan Kepadaku hewan tunggangan berwarna putih, lebih pendek dari bighal dan lebih tinggi dari pada keledai. Yaitu buraq.” (HR Bukhari)
Dalam riwayat lain yang juga diriwayatkan oleh Malik, Rasulullah SAW bersabda:
“Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya buraq. Lebih tinggi daripada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu akan kunaiki di atasnya.” (HR Ahmad dan Muslim)
Ciri-ciri Buraq Nabi Muhammad
Berdasarkan berbagai hadits shahih yang telah dirangkum dalam Ayat-ayat Cahaya, berikut adalah bentuk dan sifat Buraq:
- Memiliki bentuk seperti binatang tunggangan.
- Ukurannya lebih tinggi dibanding keledai dan lebih pendek dari bighal.
- Memiliki bulu berwarna putih.
- Langkah kakinya sejauh ujung pandangannya.
- Bisa diikat sebagaimana hewan tunggangan pada umumnya.






