Lifestyle

Memahami Kekuasaan Allah dalam Surat Ali Imran Ayat 26: Doa Pengabul Hajat dan Pelunas Utang

Surat Ali Imran ayat 26 menjadi salah satu landasan penting dalam Al-Qur’an yang menerangkan kekuasaan mutlak Allah SWT. Ayat ini secara gamblang menjelaskan kendali penuh Allah atas kerajaan, kehormatan, rezeki, serta menjadi fondasi akidah terkait keyakinan terhadap takdir-Nya.

Surat Ali Imran sendiri merupakan surat ketiga dalam urutan mushaf Al-Qur’an, terdiri dari 200 ayat.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Bacaan Surat Ali Imran Ayat 26

Berikut adalah lafal Surat Ali Imran ayat 26 dalam tulisan Arab, Latin, beserta terjemahannya:

قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: “Qulillāhumma mālikal-mulki tu’til-mulka man tasyā’u wa tanzi’ul-mulka mim man tasyā'(u), wa tu’izzu man tasyā’u wa tużillu man tasyā'(u), biyadikal-khair(u), innaka ‘alā kulli syai’in qadīr(un).”

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 26

Berdasarkan Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama RI, Surat Ali Imran ayat 26 secara tegas menyoroti kemahakuasaan Allah SWT dalam mengatur seluruh urusan dunia. Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menyampaikan bahwa Allah adalah Pemilik kekuasaan mutlak.

Allah SWT berhak memberikan kekuasaan kepada siapa pun yang Dia kehendaki, serta mencabutnya dari siapa pun yang Dia kehendaki. Dia juga memuliakan siapa yang Dia kehendaki dan menghinakan siapa yang Dia kehendaki. Seluruh kebajikan berada di tangan-Nya, dan tidak ada seorang pun yang mampu menaikkan derajat atau menjatuhkan orang lain tanpa izin-Nya.

Ayat ini menegaskan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan tertinggi dan kebijaksanaan sempurna dalam mengatur alam semesta. Kekuasaan dapat diberikan bersamaan dengan pangkat kenabian, seperti pada keluarga Nabi Ibrahim AS, atau hanya berupa pengaturan pemerintahan masyarakat. Sebaliknya, kekuasaan dapat dicabut dari mereka yang berpaling dari jalan lurus dan berlaku zalim.

Orang yang diberi kekuasaan adalah mereka yang tutur katanya didengar, wibawanya mempengaruhi manusia, dan mampu berbuat baik secara luas. Sementara itu, orang yang terhina adalah mereka yang rendah akhlaknya, lemah semangat, tidak mampu menjaga kehormatan, serta tidak mampu mempersatukan pengikutnya.

Sejarah telah membuktikan bahwa jumlah pengikut atau bangsa yang besar tidak selalu menjamin kekuatan. Banyak bangsa di Timur yang jumlahnya melimpah, namun tetap dikuasai bangsa Barat yang lebih sedikit akibat perpecahan dan kebodohan. Ayat ini menekankan bahwa segala kebajikan, termasuk kenabian, kekuasaan, dan kekayaan, sepenuhnya berada di tangan Allah SWT. Hanya Dialah yang Maha Kuasa, dan segala sesuatu, baik maupun buruk, terjadi atas izin-Nya. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk senantiasa berlindung kepada-Nya, sebab hanya di tangan Allah-lah segala kemuliaan dan kekuasaan berada.

Keutamaan Surat Ali Imran Ayat 26

Surat Ali Imran ayat 26, bersama dengan ayat 27, mengandung doa yang diyakini memiliki keutamaan untuk mengabulkan hajat. Berikut adalah beberapa keutamaan bagi mereka yang mengamalkannya:

  1. Doa untuk Mewujudkan Keinginan

    Dalam buku Zikir & Amalan Nabi Sehari-hari oleh Ghadeer Foundation, yang merujuk pada kitab Shadaf Mashun karya Mirdamad, disebutkan bahwa bacaan “qulillahumma malikal mulki” dalam Surat Ali Imran ayat 26 dapat dijadikan doa untuk mewujudkan keinginan.

    قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ

    Arab latin: “Qulillāhumma mālika al-mulki”

    Artinya: “Katakanlah: Ya Allah, Pemilik seluruh kerajaan (kekuasaan).”

    Dianjurkan untuk membaca doa ini sebanyak 40 kali setiap hari selama 40 hari. Setiap kali selesai membaca, lanjutkan dengan menyebut “Ya Allah” sebanyak 3 kali. Dengan izin Allah, hajat yang diinginkan diharapkan dapat terkabul.

  2. Doa Pelunas Utang

    Buku Doa Para Nabi karya Nurul Huda dan 100 Jejak Peribadi Rasulullah karya Muhd Nasruddin Dasuki menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah mengajarkan ayat ini kepada salah seorang sahabatnya dari kalangan Muaz RA agar diberikan kemampuan untuk melunasi utang. Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Tabrani.

    Muhd Nasruddin menyarankan agar ayat ini dibaca sebelum tidur. Dengan mengamalkan bacaan ini, seseorang diharapkan mendapatkan jalan untuk menyelesaikan beban utangnya. Meski demikian, tetap dianjurkan untuk terus berusaha secara fisik dan mental dalam melunasi utang tersebut.

Wallahu a’lam.

Mureks