Lifestyle

Memahami Niat dan Tata Cara Sholat Isya Sendiri: Panduan Lengkap untuk Umat Muslim

Sholat Isya, sebagai salah satu dari lima sholat fardhu, dapat dilaksanakan secara berjamaah maupun sendiri (munfarid). Fleksibilitas ini memberikan kemudahan bagi umat Muslim, namun tetap menuntut pemenuhan rukun dan syarat sholat, terutama niat. Niat menjadi penentu sah atau tidaknya ibadah sholat.

Kewajiban menunaikan sholat lima waktu, termasuk Isya, ditegaskan dalam berbagai dalil syar’i. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 103:

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا

Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Perintah sholat fardhu juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أنَّ النبي صلى الله عليه وسلم بعث مُعَاذَا رَضِيَ اللهُ عَنْهُ إِلَى الْيَمَنِ فَقَالَ ادْعُهُمْ إلى شهادة أن لا إله إِلَّا اللهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنْ اللَّهَ قَدْ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَن صَلوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَليْلة….. (رواه البخاري)

Artinya: Ibnu Abbas RA menceritakan bahwa Nabi SAW mengutus Muadz RA ke Yaman dan menyampaikan pesan kepadanya, “Sampaikanlah kepada penduduk Yaman agar bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan sungguh aku adalah utusan Allah. Apabila mereka menerima dan taat terhadap ajaran ini, beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan lima kali sholat dalam sehari semalam…” (HR Bukhari)

Sholat Isya merupakan sholat fardhu kelima yang dikerjakan pada malam hari sebanyak empat rakaat, sekaligus menjadi penutup rangkaian sholat wajib dalam satu hari.

Hukum Sholat Isya Sendiri

Melaksanakan sholat Isya secara munfarid atau sendiri hukumnya sah, asalkan seluruh rukun dan syarat sholat terpenuhi. Meskipun sholat berjamaah memiliki keutamaan yang lebih tinggi, sholat sendiri tetap bernilai ibadah dan menggugurkan kewajiban bagi seseorang yang memiliki uzur atau kondisi tertentu. Rasulullah SAW bersabda:

“Sholat berjamaah lebih utama daripada sholat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan keutamaan sholat berjamaah, namun tidak melarang pelaksanaan sholat sendirian.

Niat Sholat Isya Sendiri (Munfarid)

Niat merupakan rukun sholat yang harus diucapkan dalam hati saat takbiratul ihram. Dikutip dari buku Lu’lu’ al-Mujmi’at yang ditulis oleh Dr. Rajo Bungsu, M.Pd.I, berikut adalah bacaan niat sholat Isya sendiri:

أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Arab Latin: Usholli fardlol i’syaa-i arba’a roka’aataim mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala

Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Isya 4 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Isya Sendiri

Berikut adalah panduan lengkap tata cara pelaksanaan sholat Isya secara munfarid:

  1. Berdiri Tegak Menghadap Kiblat
    Berdiri tegak menghadap kiblat bagi yang mampu. Jika tidak mampu, sholat dapat dilakukan sambil duduk menghadap kiblat, seperti bagi orang sakit atau lumpuh.

  2. Membaca Niat Sholat Isya
    Bacaan niat sholat Isya seperti yang telah disebutkan di atas, diucapkan dalam hati saat takbiratul ihram.

  3. Takbiratul Ihram
    Mengucapkan “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)” sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu.

  4. Membaca Doa Iftitah
    Setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan membaca doa iftitah:

    الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا . وسبحان الله بكرة وأصيلاً إلى وجهت وجهي للذى قطر السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ حَنِيفًا مُسلما وما أنا من الْمُشْرِكين. إن صلاتي ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين . لا شريك له وبذلك أُمرت وأنا من المُسلمين.

    Arab Latin: “Allahu akbar kabiiraw walhamdulillaahi katsiiraw wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiilaa. inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharassamaawaati wal-ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbil ‘aalamiin. laa syariika lahuu wabidzaalika umirtu wa-anaa minal muslimiin.”

    Artinya: “Mahabesar Allah. Segala puji bagi Allah, siang dan sore. Saya hadapkan wajah saya kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan hanif dan berserah diri. Dan saya bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholat saya, ibadah saya, hidup dan mati saya adalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu-Nya, dan dengan itu saya diperintahkan. Saya termasuk orang-orang yang muslim.”

  5. Membaca Surah Al Fatihah

  6. Membaca Surah Pendek

  7. Rukuk
    Mengangkat kedua tangan sejajar bahu lalu rukuk sambil mengucapkan “Allahu Akbar”. Kemudian, memegang kedua lutut dengan telapak tangan, meratakan tulang punggung, dan menjaga jari-jari tangan terbuka. Saat rukuk, membaca:

    سُبحان ربي العظيم وبحمده

    Arab Latin: “Subhaana rabbiyal ‘azhiimi wabihamdih”

    Artinya: “Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung dan dengan memuji kepada-Nya.”

  8. I’tidal
    Setelah rukuk, tegakkan kembali badan seraya mengangkat kedua tangan setinggi bahu disertai membaca:

    سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمدَهُ.

    Arab Latin: “Sami allaahu liman hamidah,”

    Artinya: “Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya”

    Kemudian membaca doa:

    ربنا لك الحمد ملء السموات وملء الأرض وملء ما شئت مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

    Arab Latin: “Rabbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wamil-u maasyita min syai-in ba’du,”

    Artinya: “Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sepenuh langit dan sepenuh bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki setelah itu”

  9. Sujud Pertama
    Mengucapkan “Allahu Akbar” lalu sujud bertumpu pada tujuh anggota sujud: dahi (termasuk hidung), dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung dua tapak kaki. Pastikan dahi dan hidung menyentuh lantai, renggangkan lengan dari samping badan, dan arahkan ujung jari-jari ke kiblat. Saat sujud, membaca:

    سبحان ربي الأعلى وبحمده

    Arab Latin: “Subhaana rabbiyal a’laa wabihamdih.” (3x)

    Artinya: “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji kepadaNya”

  10. Duduk di Antara Dua Sujud
    Bangkit dari sujud pertama dan duduk iftirasy. Letakkan kedua tangan di atas paha dengan jari-jari terbentang sejajar ujung paha, dan duduk bertumpu pada kaki kiri. Lalu membaca:

    رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِی وَ اجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدَنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَلَى.

    Arab Latin: “Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii aarzuqnii wahdinii wa’aafinii aa’fu ‘annii”

    Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah (derajat)ku beri rezekilah aku, beri aku petunjuk, sehatkanlah aku dan maafkanlah aku.”

  11. Sujud Kedua
    Lakukan sujud kembali seperti sujud pertama. Setelah itu, berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dengan mengucap takbir. Lakukan gerakan seperti rakaat pertama, namun tanpa membaca doa iftitah. Setelah menyelesaikan rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud.

  12. Tahiyat atau Tasyahud
    Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah dan bacalah doa tasyahud atau tahiyat. Saat membaca “Asyadu Alla Ilaaha Illa-llaah (الشَّهَادَةُ أَن لَّا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ),” kepalkan tangan kanan dengan jari telunjuk ditegakkan. Tasyahud terdiri dari dua macam: tasyahud awal (setelah dua rakaat) dan tasyahud akhir (sebelum salam).

    Tahiyat Awal

    Duduk tahiyat awal dilaksanakan pada rakaat kedua, dengan telapak kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki. Bacaannya adalah:

    التحيات المباركات الصلوات الطيبات لله السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النبي ورحمة الله وبركاته السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين. أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدًا رَسُولُ الله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد

    Arab Latin: “At-tahiyyaatul mubaaraaktush-shalawaatuth thayyibaa- tu li-llaah. assalaamu’alaika ayyuhan-nabiyyu warahma- tullaahi wabarakaatuh. as-salaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaa- di-llaahish-shaalihiin. asyhadu allaa ilaaha illa-llaah. wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. allaahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad.wa ‘alaa aali sayyidinaa muhammad,”

    Artinya: “Segala kehormatan, berkah, shalawat dan kebaikan milik Allah. Semoga kesejahteraan selalu bagi engkau wahai Nabi Muhammad, serta rahmat dan berkah-Nya. Semoga kesejahteraan selalu bagi kami dan para hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, beri limpahan rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad.”

    Tahiyat Akhir

    Duduk tahiyat akhir dilaksanakan dengan cara kaki kiri dimasukkan ke dalam kaki kanan. Bacaannya adalah:

    التحياتُ الْمُباركات الصلوات الطيباتُ لِلَّهِ السَّلامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النبي ورحمة الله وبركاتُهُ السلام علينا وعلى عباد الله الصالحين. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ الله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا مُحَمَّد كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سیدنا ابراهيم وعلى آل سيدنا ابراهيم وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما بركت علَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آل سيدنا ابراهيم في العالمين إنك حميد مجيد .

    Arab Latin: “At-Tahiyyatu al-mubarakatu as-salawatu at-tayyibatu lillahi. As-Salamu ‘alayka ayyuha an-nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuhu. As-Salamu ‘alayna wa ‘ala ‘ibadillahis-salihin. Ashhadu alla ilaha illa Allah, wa ashhadu anna Muhammadan rasul Allah. Allahumma salli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama sallaita ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim. Wa barik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama barakta ‘ala sayyidina Ibrahim wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamin. Innaka hamidun majid.

    Artinya: “Salam, keberkahan, doa yang baik bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu, wahai Nabi, dan rahmat Allah serta berkah-Nya. Semoga keselamatan juga tercurah atas kami dan atas seluruh hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Rasul Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami, Muhammad, dan atas keluarga junjungan kami, Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat atas junjungan kami, Ibrahim, dan atas keluarga junjungan kami, Ibrahim, di antara seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

  13. Salam
    Menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan:

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    Arab Latin: “Assalaamu alaikum wa rahmatullah,”

    Artinya: “Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu.”

Mureks