Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro kembali menjalani serangkaian prosedur medis untuk mengatasi cegukan berulang yang telah dialaminya selama berbulan-bulan. Bolsonaro, yang saat ini menjalani hukuman penjara 27 tahun akibat percobaan kudeta, dibantarkan ke Rumah Sakit DF Star di Brasilia untuk menjalani operasi hernia inguinalis.
Dilansir dari AFP pada Minggu (28/12/2025), mantan presiden berusia 70 tahun itu telah menjalani operasi hernia pada hari Kamis dan prosedur tersebut dilaporkan berjalan lancar tanpa insiden. Setelah operasi, Bolsonaro tetap dirawat di rumah sakit selama beberapa hari untuk evaluasi lebih lanjut.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Blokade Saraf Frenikus untuk Atasi Cegukan
Selama masa perawatan, tim medis Bolsonaro memutuskan untuk melakukan blok anestesi pada saraf frenikus, saraf yang mengontrol diafragma, guna mengobati cegukannya yang terus-menerus. Dokter pribadi Bolsonaro, Claudio Birolini, menjelaskan kepada wartawan bahwa prosedur ini melibatkan pencarian saraf menggunakan mesin ultrasound, kemudian menyuntiknya dengan analgesik lokal.
“Berjalan lancar,” kata salah satu dokter lainnya, Mateus Saldanha, mengonfirmasi keberhasilan prosedur tersebut. Birolini menambahkan bahwa proses ini memakan waktu sekitar satu jam dan “ini bukan operasi… tidak melibatkan sayatan apa pun.”
Sisi kanan saraf Bolsonaro telah diobati pada hari Sabtu, sementara prosedur serupa untuk mengobati sisi kiri saraf dijadwalkan pada hari Senin.
Sembilan Bulan Berjuang Melawan Cegukan
Istri Bolsonaro, Michelle Bolsonaro, mengungkapkan bahwa suaminya telah berjuang selama sembilan bulan akibat cegukan yang mengganggu tersebut. Akhirnya, Bolsonaro menjalani operasi saraf untuk meredakannya.
“Kekasihku baru saja pergi ke pusat bedah untuk menjalani blokade saraf frenikus,” tulis mantan ibu negara Michelle Bolsonaro dalam unggahan Instagram pada hari Sabtu. Ia menambahkan, “Sudah sembilan bulan berjuang dan menderita dengan hambatan harian.”
Mantan presiden sayap kanan, yang menjabat dari tahun 2019 hingga 2022, diketahui telah berurusan dengan dampak luka tusuk di perut yang dideritanya selama rapat umum kampanye pada tahun 2018. Insiden tersebut membutuhkan beberapa operasi besar di masa lalu.
Vonis 27 Tahun Penjara Akibat Percobaan Kudeta
Sebelumnya, Mahkamah Agung Brasil menyatakan Bolsonaro bersalah karena berkonspirasi untuk tetap berkuasa setelah kalah dalam pemilihan umum 2022 dari kandidat sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva. Atas perbuatannya, Bolsonaro dijatuhi hukuman penjara 27 tahun.
Percobaan kudeta tersebut gagal karena kurangnya dukungan dari para petinggi militer. Mantan presiden sayap kanan itu mengklaim dirinya tidak bersalah, dengan alasan ia dianiaya oleh Mahkamah Agung. Bolsonaro berada di bawah tahanan rumah sejak Agustus hingga akhirnya dipenjara pada 22 November.
Setelah keluar dari rumah sakit, Bolsonaro akan kembali menjalani hukumannya di penjara polisi federal di ibu kota Brasilia.
Pejabat Lain Terlibat Kudeta Juga Dihukum
Mahkamah Agung Brasil pada hari Sabtu juga memerintahkan tahanan rumah untuk 10 pejabat dari pemerintahan Bolsonaro yang terlibat dalam perencanaan kudeta, mencari pembenaran hukum untuk kudeta tersebut, atau menyebarkan disinformasi di media sosial. Kesepuluh pejabat tersebut telah divonis bersalah namun dibebaskan dari penjara karena proses banding yang sedang berlangsung.
Salah satu pejabat yang terlibat, Silvinei Vasques, ditahan di Paraguay pada hari Jumat setelah diduga mencoba naik pesawat dengan dokumen palsu.






