Internasional

Lima Berita Internasional Terpopuler: Dari Serangan AS di Venezuela hingga Klaim Drone Ukraina ke Kediaman Putin

Kamis, 01 Januari 2026, sejumlah peristiwa global menarik perhatian publik. Mulai dari pengungkapan Presiden Kolombia Gustavo Petro mengenai dugaan serangan Amerika Serikat (AS) di Venezuela, hingga penolakan Rusia untuk merilis bukti terkait klaim serangan drone Ukraina ke kediaman Presiden Vladimir Putin.

Presiden Kolombia Ungkap AS Bombardir Pabrik Kokain di Venezuela

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) diduga telah mengebom sebuah pabrik yang memproduksi kokain di kota pelabuhan Maracaibo, Venezuela. Pernyataan Petro ini disampaikan pada Rabu (31/12/2025), sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan negaranya menyerang area dermaga di Venezuela yang menjadi tempat kapal-kapal penyelundup narkoba berlabuh.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Hingga kini, belum ada konfirmasi jelas apakah pabrik kokain yang disebut Petro berada di lokasi yang sama dengan area yang diserang oleh pasukan AS.

Pencuri Bobol Brankas Bank di Jerman, Gondol Uang-Perhiasan Rp 1,7 T

Sekelompok pencuri memanfaatkan suasana sepi libur Natal untuk membobol brankas sebuah bank di Jerman. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai dan barang-barang berharga, termasuk perhiasan, dari kotak-kotak deposit nasabah. Total nilai kerugian ditaksir mencapai puluhan juta Euro atau setara Rp 1,7 triliun.

Kepolisian Jerman, dalam pernyataannya pada Rabu (31/12/2025), menjelaskan bahwa para pelaku mengebor dinding beton tebal di gedung Bank Sparkasse cabang kota Gelsenkirchen, Jerman bagian barat. Aksi ini dilakukan selama masa liburan Natal, ketika sebagian besar pertokoan dan bank di Jerman tutup mulai malam 24 Desember. Lubang pada brankas baru ditemukan setelah alarm kebakaran di gedung bank berbunyi pada Senin (29/12) dini hari waktu setempat.

Gencatan Senjata Konflik Perbatasan, Thailand Bebaskan 18 Tentara Kamboja

Thailand membebaskan 18 tentara Kamboja yang ditahan sejak Juli lalu, menyusul konflik perbatasan yang sempat memanas. Pembebasan ini terjadi setelah gencatan senjata terbaru antara kedua negara mampu bertahan selama lebih dari tiga hari, menyusul bentrokan mematikan selama berminggu-minggu.

Menteri Informasi Kamboja, Neth Pheaktra, mengonfirmasi pembebasan belasan tentara Kamboja tersebut kepada AFP pada Rabu (31/12/2025). Tentara-tentara Kamboja itu dibebaskan oleh Thailand pada hari yang sama. “Saya dapat memastikan bahwa 18 tentara heroik kami telah tiba dengan selamat di tanah Kamboja sekitar pukul 10.00 waktu setempat,” kata Pheaktra.

Rusia Ogah Rilis Bukti Serangan ke Kediaman Putin, Ukraina: Tuduhan Palsu!

Kremlin menganggap serangan drone yang diklaim didalangi oleh Ukraina terhadap kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin di Novgorod sebagai “aksi teroris”. Namun, Rusia menolak untuk merilis bukti guna memperkuat tuduhannya tersebut.

Otoritas Kyiv membantah klaim tersebut, menyatakan tidak ada “bukti yang masuk akal” mengenai serangan drone terhadap salah satu kediaman Putin. Presiden Volodymyr Zelensky menyebut tuduhan Rusia itu sebagai “tuduhan palsu” yang dilontarkan Moskow untuk mengganggu proses perdamaian yang dimediasi Amerika Serikat (AS). Kremlin, pada Rabu (31/12/2025), menegaskan bahwa pihaknya menganggap serangan drone Ukraina terhadap kediaman Putin sebagai “aksi teroris” dan “serangan personal terhadap Putin”, sambil menyatakan bahwa semua drone telah ditembak jatuh.

Latihan Perang di Sekitar Taiwan Tuai Kritikan, China Bilang Gini

Latihan perang yang digelar militer China di perairan sekitar Taiwan beberapa hari terakhir menuai kritikan dari sejumlah negara, termasuk Jepang dan Australia. Menanggapi hal ini, otoritas Beijing menyampaikan kecaman keras dan menyebut negara-negara yang mengkritiknya itu “munafik”.

China meluncurkan sejumlah rudal dan mengerahkan puluhan jet tempur, kapal angkatan laut, serta kapal penjaga pantai, ke perairan sekitar Taiwan dalam latihan tembak langsung yang digelar pada Senin (29/12) dan Selasa (30/12) waktu setempat. Militer Beijing menyatakan latihan itu bertujuan menyimulasikan blokade terhadap pelabuhan-pelabuhan utama Taiwan dan serangan terhadap target-target maritim.

Mureks