Tren

Libur Nataru 2025-2026, Kawasan Bromo Tengger Semeru Diserbu 49.755 Wisatawan

Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mencatat lonjakan signifikan kunjungan wisatawan selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Sebanyak 49.755 orang tercatat mengunjungi destinasi populer seperti Gunung Bromo dan Ranu Regulo dalam rentang waktu 20-30 Desember 2025.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, mengungkapkan, “Pada Nataru pengunjung TNBTS mencapai 49.755 orang wisatawan, ini terhitung mulai 20-30 Desember 2025,” di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (31/12/2025).

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Data TNBTS menunjukkan, mayoritas pengunjung adalah wisatawan nusantara (wisnus) dengan jumlah 49.084 orang, atau sekitar 98,61 persen dari total keseluruhan. Sementara itu, wisatawan mancanegara (wisman) berjumlah 671 orang, menyumbang 1,39 persen dari total 49.755 kunjungan.

Puncak kunjungan wisatawan terjadi pada Sabtu, 27 Desember 2025, dengan angka mencapai 2.500 orang dalam satu hari.

Jalur Masuk Favorit Wisatawan

Sebanyak 49.755 wisatawan tersebut masuk melalui empat jalur pintu utama. Pos Jemplang di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menjadi jalur paling ramai dengan 19.576 wisatawan. Disusul oleh wilayah Cemoro Lawang di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang dilalui 14.622 wisatawan.

Sebanyak 12.267 wisatawan lainnya masuk melalui Penanjakan atau Desa Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jalur Senduro atau Ranu Regulo mencatat 3.253 wisatawan. Rudi menambahkan, “Dan 3.253 wisatawan masuk melalui Senduro atau Ranu Regulo. Jadi, ini sudah termasuk (kunjungan) ke Ranu Regulo.”

Dalam masa liburan tersebut, Balai Besar TNBTS membuka kuota harian sebanyak 3.752 wisatawan, termasuk penambahan kuota 1.000 orang. Selain itu, TNBTS juga mencatat pergerakan kendaraan di kawasan tersebut, meliputi 11.103 unit roda empat, 8.537 unit roda dua, dan 93 unit sepeda angin.

Imbauan Keselamatan

Rudijanta mengimbau seluruh wisatawan yang berkunjung ke TNBTS untuk selalu mengedepankan faktor keselamatan. Hal ini penting mengingat potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan kejadian kedaruratan. “Selain itu dimohon untuk tetap mengikuti dan mematuhi aturan demi menghadirkan kenyamanan bersama,” tegasnya.

Mureks