Pengembang listrik panas bumi KS Orka Renewables Pte Ltd mengumumkan pencapaian signifikan dengan total produksi listrik panas bumi yang melampaui 1 juta Mega Watt hour (MWh) hingga Kuartal III-2025. Angka impresif ini berasal dari operasional dua pembangkit listrik perusahaan yang berlokasi di Sumatra Utara dan Nusa Tenggara Timur.
Produksi listrik tersebut secara spesifik disumbangkan oleh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi di Mandailing Natal, Sumatra Utara, yang dioperasikan oleh anak usaha PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), dengan capaian lebih dari 1 juta MWh. Sementara itu, PLTP Sokoria di Ende, Nusa Tenggara Timur, yang dikelola oleh PT Sokoria Geothermal Indonesia (SGI), berkontribusi lebih dari 44 ribu MWh. Kedua pembangkit ini memiliki total kapasitas terpasang sebesar 208 Mega Watt (MW).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Optimisme Industri Energi Hijau dan Dampak Sosial
Wakil Presiden Corporate Relations and Stakeholder KS Orka Renewables Pte Ltd, Ali Sahid, menyatakan bahwa capaian hingga Kuartal III-2025 ini merefleksikan optimisme perusahaan terhadap prospek industri energi hijau di Indonesia.
“Capaian ini menunjukkan bahwa pengembangan energi panas bumi dapat berjalan selaras antara keandalan operasional dan dampak sosial. Kami melihat industri hijau sebagai ekosistem kolaboratif yang tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga memberikan nilai tambah jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan,” ungkap Ali Sahid, dalam keterangan resmi pada Rabu (31/12/2025).
Ali Sahid menambahkan, kontribusi ini memiliki dampak langsung terhadap ketahanan energi di tingkat daerah. Saat ini, SMGP bertanggung jawab menyuplai 100% kebutuhan listrik di Kabupaten Mandailing Natal. Sementara itu, SGI berperan penting dengan memenuhi sekitar 52% kebutuhan listrik di Kabupaten Ende.
Teknologi Ramah Lingkungan dan Program Komunitas
Seluruh pembangkit listrik yang dioperasikan oleh KS Orka Renewables memanfaatkan teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) dari Kaishan Group. Teknologi ini diklaim mampu meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, sekaligus memastikan pemanfaatan sumber panas bumi secara optimal dan ramah lingkungan.
Seiring dengan kinerja operasional, KS Orka Renewables juga aktif menjalankan program Community Development and Community Relations (CDCR) di area sekitar wilayah kerjanya. Hingga Kuartal III-2025, perusahaan telah melaksanakan lebih dari 60 aktivitas CDCR, yang terbagi menjadi 43 program di SMGP dan 19 program di SGI. Program-program ini mencakup lima pilar utama: ekonomi, edukasi, kesehatan, agama, seni dan budaya, serta lingkungan.
Fokus Strategi Bisnis Tahun 2026
Memasuki tahun 2026, KS Orka Renewables berencana untuk memfokuskan strategi bisnisnya pada beberapa area kunci. Prioritas utama adalah optimalisasi kinerja operasional di SMGP dan SGI, serta penguatan standar keselamatan dan keberlanjutan, mengingat statusnya sebagai Objek Vital Nasional.
Selain itu, perusahaan juga akan membangun kemitraan strategis dengan berbagai entitas di Indonesia. Potensi pengembangan lanjutan di wilayah kerja SGI juga akan terus dikaji secara bertanggung jawab, sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka menengah perusahaan.






