Keuangan

KKP Peringatkan Nelayan Waspada Cuaca Ekstrem Akhir Tahun, Pastikan Pasokan Ikan Aman

JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengingatkan seluruh nelayan dan pemilik kapal perikanan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih membayangi sejumlah wilayah perairan Indonesia hingga penghujung tahun 2025. KKP menekankan pentingnya keselamatan dan meminta nelayan tidak memaksakan diri melaut jika kondisi alam memburuk.

“Keselamatan adalah prioritas utama saat melaut dan tidak perlu memaksakan diri jika kondisi cuaca tidak memungkinkan. Terus pantau informasi cuaca dan ikuti arahan syahbandar di pelabuhan perikanan,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, dalam keterangan tertulis pada Senin (29/12/2025).

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Sebagai langkah antisipasi, Latif menjelaskan bahwa syahbandar di seluruh pelabuhan perikanan terus mengintensifkan pengawasan dan pelayanan keselamatan pelayaran. Upaya ini meliputi penyampaian informasi prakiraan cuaca terkini, pemeriksaan kelengkapan dokumen kapal, serta memastikan kelaikan kapal perikanan sebelum berlayar.

Selain itu, syahbandar juga aktif memberikan imbauan langsung kepada para nelayan mengenai pentingnya penggunaan alat keselamatan dan kesiapan awak kapal perikanan. “Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan risiko kecelakaan laut, khususnya di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu,” tambah Latif.

KKP Jamin Pasokan Ikan Aman Jelang Nataru 2026

Di tengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat dan berpotensi mengganggu aktivitas penangkapan ikan, KKP memastikan pasokan ikan bagi masyarakat selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2026 tetap terjaga. Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) pelabuhan perikanan di bawah Ditjen Perikanan Tangkap dipastikan beroperasi optimal untuk menjaga kelancaran rantai distribusi. Pemantauan ketat juga dilakukan terhadap stok ikan di cold storage dan Unit Pengolahan Ikan (UPI) guna mencegah potensi kelangkaan.

“Kami pastikan seluruh unit pelaksana teknis (UPT) pelabuhan perikanan lingkup Ditjen Perikanan Tangkap tetap berjalan optimal mulai dari pelayanan sandar, bongkar muat ikan, administrasi perizinan usaha serta memastikan stok ikan tersedia di cold storage dan unit pengolahan ikan (UPI),” terang Latif.

Menurut Latif, pelayanan yang prima di pelabuhan perikanan merupakan kunci utama kelancaran aktivitas perikanan nasional. Pelayanan optimal ini tidak hanya mendukung produktivitas nelayan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga stabilitas pasokan ikan serta menggerakkan roda ekonomi masyarakat pesisir.

Mureks