Otomotif

Kerusakan Kisi-Kisi Radiator Mobil Ancam Overheat, Biaya Perbaikan Capai Rp 500 Ribu

Kisi-kisi radiator mobil memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas suhu mesin, namun materialnya yang rentan membuat komponen ini mudah rusak. Kerusakan pada kisi-kisi dapat menghambat aliran udara secara efisien, berujung pada mesin yang cepat panas atau overheat.

Jumai, pemilik bengkel Roni Radiator di Kalibata, Jakarta Selatan, menjelaskan pentingnya fungsi kisi-kisi. “Fungsi kisi-kisi untuk mengontrol angin yang masuk. Kalau mobil bergerak akan banyak angin yang ngumpul di situ (area radiator),” ujarnya saat ditemui pada Selasa, 30 Desember 2025.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Ia menambahkan, kisi-kisi juga berfungsi memperluas permukaan radiator yang bersentuhan dengan udara. Dengan permukaan yang lebih luas, panas dari cairan pendingin (coolant) dapat dilepaskan lebih cepat ke udara, sehingga suhu mesin tetap terjaga.

Penyebab dan Dampak Kerusakan Kisi-Kisi Radiator

“Bentuk yang seperti saringan membuat angin mengalir efisien jadi mesin tidak overheat,” imbuh Jumai. Komponen ini tergolong mudah rusak, bahkan akibat benturan ringan. Banyak pengemudi kerap mengabaikan kondisi kisi-kisi yang sudah ringsek, padahal hal ini secara signifikan menurunkan efektivitas pendinginan.

Jumai memaparkan beberapa penyebab kerusakan. “Penyok itu biasanya disebabkan kipas yang dipasang di radiator. Ada juga faktor lain, seperti mobil yang turun mesin di bengkel radiatornya sering ditaruh sembarangan. Kisi-kisi itu punya bahan yang tipis sehingga mudah penyok,” jelasnya.

Kerusakan pada kisi-kisi radiator yang ringsek akan berdampak langsung pada aliran coolant ke dalam mesin. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena efeknya dapat meluas ke sektor mesin kendaraan.

“Radiator dengan kisi-kisi yang penyok sebenarnya sudah tidak maksimal karena airnya tidak akan mengalir. Kisi-kisi harus segera diganti sebelum timbul kebocoran dan dampaknya semakin luas,” tegas Jumai.

Proses dan Biaya Perbaikan

Meskipun materialnya tipis, kisi-kisi radiator tidak dapat diperbaiki sendiri oleh pengemudi, terutama yang berbahan aluminium. Menurut Jumai, material aluminium memiliki cara penyambungan khusus yang sulit diurai dan disatukan kembali jika direparasi.

Namun, Jumai menyebutkan bahwa jika kisi-kisi radiator berbahan aluminium rusak pada bagian yang dekat dengan upper tank, masih ada kemungkinan diperbaiki. Caranya adalah dengan memotong jalur air, menutupnya dengan lem besi, lalu dilanjutkan dengan proses epoxy. “Cara mengelasnya khusus pakai teknik babet yang agak sulit dibongkar,” tambahnya.

Berbeda dengan aluminium, radiator berbahan tembaga lebih mudah diperbaiki. “Kalau material tembaga itu masih bisa diperbaiki kuningan di dalamnya dengan dipatri,” kata Jumai.

Mengenai biaya, Jumai mematok harga perbaikan kisi-kisi radiator mobil berbahan tembaga sekitar Rp 300 ribuan. Sementara itu, untuk material aluminium, pengemudi perlu menyiapkan biaya penggantian kisi-kisi sekitar Rp 500 ribu atau lebih, tergantung jenis mobil.

Mureks