Keuangan

Kemenhub Ungkap Anomali Gelombang Laut Lebih Dua Meter Jadi Penyebab Kapal Putri Sakinah Tenggelam di Labuan Bajo

Advertisement

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengungkap penyebab tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah. Insiden yang terjadi di perairan Selat Padar, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, pada Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 21.00 WITA itu diduga kuat akibat anomali gelombang laut yang mencapai lebih dari dua meter.

Kepala Kantor KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa kapal berbendera Indonesia berjenis tradisional pengangkut penumpang tersebut membawa 11 orang. Mereka terdiri dari awak kapal, pemandu wisata, dan penumpang, termasuk wisatawan mancanegara.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Stephanus menegaskan, kapal diberangkatkan dalam kondisi laik laut. Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menunjukkan gelombang kurang dari 0,5 meter, yang seharusnya aman untuk pelayaran.

“Berdasarkan laporan awal, kecelakaan diduga terjadi akibat anomali kondisi gelombang laut yang cukup tinggi, lebih dari dua meter, sehingga menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam,” kata Stephanus, dikutip pada Sabtu (27/12/2025).

Pada hari yang sama, sebanyak 189 kapal diberangkatkan dari Labuan Bajo, namun hanya satu kapal yang mengalami kedaruratan. Kemenhub menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa kecelakaan tersebut.

Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR)

Sesaat setelah menerima informasi dari agen kapal, KSOP Kelas III Labuan Bajo segera berkoordinasi dan mengerahkan tim tanggap darurat. Tim gabungan yang terdiri dari BASARNAS, TNI AL, POLAIRUD, serta instansi terkait lainnya langsung melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR).

Advertisement

Berdasarkan hasil evakuasi sementara, tujuh orang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Korban tersebut antara lain dua wisatawan mancanegara warga negara Spanyol, empat awak kapal, dan satu pemandu wisata.

“Seluruh korban selamat telah berhasil dievakuasi ke Labuan Bajo dan berada dalam kondisi selamat,” ujar Stephanus.

Sementara itu, hingga saat ini empat orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh Tim SAR gabungan. Keempat korban hilang tersebut merupakan wisatawan mancanegara warga negara Spanyol, yang berdasarkan data awal berada dalam satu rombongan keluarga.

“Operasi SAR masih terus dilanjutkan dengan mengutamakan keselamatan personel serta mempertimbangkan kondisi cuaca dan perairan setempat. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memastikan akan terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait dalam proses pencarian dan evakuasi korban,” tegas Stephanus.

Advertisement
Mureks