Kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Salah satu fenomena yang kian marak adalah peningkatan penggunaan game online di kalangan anak-anak. Meskipun berfungsi sebagai sarana hiburan, penggunaan game online yang tidak terkontrol berpotensi menimbulkan permasalahan serius, yakni kecanduan, yang berdampak pada perkembangan karakter dan kesadaran kewajiban sosial anak.
Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan, fenomena kecanduan game online ini menjadi krusial untuk dianalisis. Hal ini berkaitan erat dengan upaya pembentukan warga negara yang memiliki karakter kuat dan bertanggung jawab, sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Dampak pada Karakter dan Tanggung Jawab Sosial Anak
Kecanduan game online pada anak-anak dapat memengaruhi karakter, kedisiplinan, dan tanggung jawab sosial mereka. Desain permainan yang menarik, sistem penghargaan yang memicu keinginan untuk terus bermain, serta kurangnya pengawasan dari orang tua menjadi faktor pemicu utama kecanduan ini.
Anak-anak yang belum memiliki kemampuan mengendalikan diri seringkali kesulitan untuk mengatur waktu bermain dan melaksanakan kewajiban lainnya. Kondisi ini berpotensi mengganggu proses pembentukan sikap dan perilaku mereka sebagai warga negara yang baik, yang seharusnya memiliki integritas dan kepedulian sosial.
Meskipun game online dapat memberikan manfaat seperti melatih kemampuan berpikir kritis dan kerja sama tim, dampak negatif dari penggunaannya yang tidak terkendali jauh lebih mencolok. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan prestasi akademik, berkurangnya interaksi sosial di dunia nyata, serta melemahnya sikap disiplin dan tanggung jawab. Dalam jangka panjang, kondisi ini dikhawatirkan dapat menghambat pembentukan karakter anak sebagai calon warga negara yang aktif dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Peran Krusial Pendidikan Kewarganegaraan dan Kolaborasi Tiga Pihak
Untuk menghadapi permasalahan kecanduan game online ini, pendekatan pendidikan karakter dan kesadaran berwarga negara menjadi sangat diperlukan. Anak-anak harus diajarkan tentang keseimbangan antara hak untuk memperoleh hiburan dan kewajiban untuk belajar serta mematuhi norma yang berlaku di masyarakat.
Peran orang tua, pendidik di sekolah, dan negara sangat penting dalam upaya pengawasan, pembinaan, serta penyediaan regulasi dan pendidikan literasi digital. Melalui kolaborasi ini, diharapkan anak-anak dapat menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan bijak.
Penanaman nilai-nilai Pancasila, seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan kepedulian sosial, merupakan dasar penting dalam membentuk sikap anak terhadap penggunaan game online. Dengan fondasi nilai-nilai tersebut, anak-anak diharapkan mampu menyaring informasi dan hiburan digital, serta memprioritaskan kewajiban mereka sebagai pelajar dan calon warga negara yang berintegritas.






