Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengerahkan tim psikolog ke 199 titik lokasi bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Layanan psikososial ini menjangkau 32.938 penyintas serta petugas dan relawan yang terdampak.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Anwar, menjelaskan partisipasi Polri dalam pemulihan trauma pascabencana banjir bandang dan longsor. Pernyataan ini disampaikan dalam Rilis Akhir Tahun Polri 2025 yang turut dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Dalam pemulihan trauma, kami dari SDM juga ikut berpartisipasi menerjunkan beberapa tim psikolog yang ada di Mabes Polri dan bekerja sama dengan di Polda-Polda maupun dari HIMPSI (Himpunan Psikologi) yang ada di wilayah,” kata Irjen Anwar.
Ia menambahkan bahwa layanan ini tidak hanya menyasar korban, tetapi juga petugas dan relawan di lokasi bencana. Irjen Anwar merinci, terdapat 199 lokasi yang memerlukan penanganan trauma healing.
“Kita melakukan pelayanan psikososial bagi masyarakat, dukungan psikologis bagi petugas dan relawan. Karena bagaimanapun petugas juga ada yang terkena dampak dan yang berikutnya adalah mengkoneksikan akses bencana di Aceh, Sumut, dan di Sumbar,” jelas Anwar. “Sehingga setelah kita cek, terdapat 199 titik lokasi yang perlu mendapat perhatian dalam trauma healing. Kemudian terdapat 32.938 penyintas,” lanjutnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (30/12), bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mengakibatkan 1.141 korban tewas. Selain itu, 399 orang dilaporkan mengungsi akibat dampak bencana di ketiga provinsi tersebut.






