PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, memproyeksikan peningkatan signifikan pada pergerakan penumpang angkutan udara selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Diperkirakan, jumlah penumpang pesawat akan mencapai 10,5 juta orang, melonjak 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan kesiapan operasional di seluruh bandara di bawah InJourney Airports. Persiapan ini dilakukan untuk menjamin kelancaran, keselamatan, dan kenyamanan perjalanan udara selama puncak musim liburan akhir tahun.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Kesiapan Operasional 37 Bandara
“InJourney memastikan seluruh bandara disiagakan 24 jam, untuk memastikan ketersediaan layanan penerbangan bagi masyarakat selama periode libur panjang,” ujar Maya dalam keterangan resminya pada Rabu (24/12).
Senada, Direktur Utama InJourney Airports, Mohammad Rizal Pahlevi, menjelaskan bahwa proyeksi peningkatan penumpang sebesar 4,1% tersebut mencakup periode Nataru mulai 15 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
“Seluruh bandara di bawah InJourney Airport telah dipersiapkan untuk mengantisipasi peningkatan pergerakan penumpang pesawat. Kami berharap bisa memberikan kenyamanan serta pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna moda transportasi udara,” kata Rizal Pahlevi.
Puncak Arus Penumpang
Rizal Pahlevi menambahkan, lalu lintas penerbangan dan pelayanan penumpang di bandara-bandara InJourney Airports berjalan lancar, termasuk pada arus puncak yang diprediksi terjadi pada 20-22 Desember 2025. Data menunjukkan, pada 20 Desember 2025, tercatat 3.738 penerbangan dengan 517 ribu penumpang. Sehari setelahnya, 21 Desember 2025, terdapat 3.695 penerbangan dan 512 ribu penumpang.
Puncak arus pergerakan penumpang diprediksi terjadi pada 22 Desember 2025, dengan 3.819 penerbangan dan 543 ribu penumpang pesawat.
Ekosistem Pariwisata Turut Disiapkan
Selain sektor aviasi, InJourney juga memastikan kesiapan ekosistem pariwisata secara keseluruhan. Sejumlah hotel dan destinasi pariwisata di bawah InJourney Group telah menyiapkan berbagai program istimewa untuk menyambut kenaikan pengunjung selama libur akhir tahun ini.
Dari sisi penginapan, InJourney memperkirakan adanya peningkatan okupansi hotel di InJourney Hospitality sebesar 3,3 persen, dengan proyeksi okupansi mencapai 74 persen. Okupansi tertinggi diperkirakan akan terjadi di wilayah klaster Bali dan Jawa.






