Keuangan

Indeks Saham Gabungan Anjlok pada Penutupan Perdagangan 2025, Sektor Basic dan Energi Tertekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada hari terakhir perdagangan tahun 2025, Selasa (30/12). Pergerakan indeks saham hari ini tertekan signifikan oleh sektor saham basic dan energi.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka pada posisi 8.627,43, turun dari penutupan sebelumnya di level 8.644,25. Pada pukul 09.30 WIB, IHSG masih melanjutkan pelemahan sebesar 40,57 poin atau 0,45 persen, berada di level 8.599,54.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Indeks LQ45 juga mencatat pelemahan 0,74 persen ke posisi 845,02, sejalan dengan sebagian besar indeks saham acuan lainnya yang berada di zona merah. Pada awal perdagangan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 8.629,43 dan level terendah 8.584,86.

Sebanyak 272 saham melemah, 262 saham menguat, dan 177 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 640.755 kali dengan volume perdagangan saham 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham tercatat sebesar Rp 5,9 triliun. Sementara itu, posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 16.773.

Sektor Saham Mayoritas Terbakar

Mayoritas sektor saham mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Sektor saham basic mencatat pelemahan terdalam dengan turun 1,47 persen. Disusul oleh sektor saham energi yang melemah 0,46 persen, dan sektor saham industri yang turun 0,31 persen.

Di sisi lain, sektor saham infrastruktur mampu menahan laju penurunan dengan menguat 1,33 persen, diikuti oleh sektor saham noncyclical yang naik 0,68 persen.

Prediksi dan Rekomendasi Saham

Laju IHSG berpeluang merosot pada perdagangan saham Selasa (30/12/2025). PT Samuel Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, IHSG akan melemah di tengah sentimen negatif dari pasar regional, dengan indeks Kospi dan Nikkei masing-masing melemah 0,48 persen dan 0,40 persen pada Selasa pagi.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, menjelaskan bahwa IHSG saat ini berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam. Hal ini mengindikasikan bahwa IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji level 8.464-8.493.

“Namun, worst case (merah), IHSG sudah menyelesaikan wave (1) dan akan terkoreksi cukup dalam ke area 8.000-an,” ujar Herditya dalam catatannya.

Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.493 dan 8.414, serta level resistance 8.656 dan 8.714.

Untuk rekomendasi saham pada hari terakhir perdagangan tahun ini, Head of Retail Research Analyst, Fanny Suherman, memilih beberapa saham dengan rekomendasi teknikal sebagai berikut:

  • PT Bank Jago Tbk (ARTO): Spec Buy dengan area beli di 1950-1965, cutloss di bawah 1920. Target dekat di 2000-2030.
  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO): Spec Buy dengan area beli di 63-64, cutloss di bawah 62. Target dekat di 66-67.
  • PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA): Spec Buy dengan area beli di 905-910, cutloss di bawah 895. Target dekat di 925-940.
  • PT Bumi Resources Tbk (BUMI): Spec Buy dengan area beli di 362-366, cutloss di bawah 356. Target dekat di 376-380.
  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Spec Buy dengan area beli di 3250-3270, cutloss di bawah 3160. Target dekat di 3310-3360.
  • PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD): Spec Buy dengan area beli di 154-157, cutloss di bawah 151. Target dekat di 160-168.
Mureks