Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin menetapkan status siaga bencana menyusul banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah, khususnya Kabupaten Balangan. Ribuan rumah di Balangan dilaporkan terdampak, dengan kondisi air yang kini mulai surut namun menyisakan lumpur tebal.
Penetapan status siaga ini dilakukan untuk memastikan respons cepat terhadap setiap laporan masyarakat. “Kita harus siap siaga dan cepat merespons setiap laporan dari masyarakat,” ujar Gubernur Muhidin dalam keterangannya pada Minggu (28/12).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Selain Balangan, bencana juga terjadi di Desa Aranio, Banjar, di mana dilaporkan terjadi tanah longsor di kawasan hulu. Muhidin segera memerintahkan penanganan. “Langsung kita bersihkan. Peralatan PUPR sudah saya perintahkan siaga di wilayah Hulu Sungai agar tidak perlu menunggu dari sini,” tegasnya.
Muhidin menekankan bahwa kesiapsiagaan peralatan dan personel telah disiapkan di berbagai wilayah rawan bencana di Kalsel. “Pada prinsipnya, di mana pun ada kejadian, kita sudah siap. Yang menjadi kendala hanya jika akses benar-benar terputus,” tuturnya.
Sebelumnya, Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi turut mengevakuasi beberapa warga setelah banjir bandang surut di Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, pada Sabtu (27/12/2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan melaporkan bahwa debit air di beberapa sungai mulai menurun. Meskipun demikian, potensi kenaikan kembali masih terbuka apabila hujan deras kembali mengguyur wilayah hulu dan pegunungan.
“Hingga laporan terakhir, tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat kejadian tersebut,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, pada Minggu (28/12).
Rahmi menambahkan, timnya terus melakukan pemantauan dan pendataan di wilayah terdampak. “Air sudah mulai surut, tetapi kami tetap melakukan pemantauan dan pendataan, khususnya di wilayah Kecamatan Awayan, Halong, dan Tebing Tinggi,” jelasnya.
Di Kecamatan Awayan, banjir menerjang tujuh desa, meliputi Muara Jaya, Pulantan, Putat Basiun, Awayan Pasar, Badalungga Hilir, Badalungga, dan Awayan Hilir. Air sempat menggenangi pekarangan rumah, ruas jalan, serta sejumlah fasilitas umum.
Sementara itu, di Kecamatan Halong, banjir merendam Desa Mauya, Mantuyan, dan Tabuan. Selain rumah warga, banjir juga masuk ke kantor desa dan fasilitas pendidikan anak usia dini. Beberapa akses jalan dilaporkan masih belum dapat dilalui kendaraan, dengan ketinggian air sebelumnya mencapai pinggang hingga sebahu orang dewasa.
Adapun di Kecamatan Tebing Tinggi, banjir bandang menyebabkan kerusakan cukup signifikan di Desa Juuh, Auh, Sungsum, Tebing Tinggi, dan Mayanau. Meskipun air telah surut, lumpur tebal masih menutupi rumah warga, menghambat aktivitas normal masyarakat. Warga dibantu relawan bergotong royong membersihkan sisa lumpur.
BPBD Balangan juga telah menyalurkan bantuan awal ke posko Kecamatan Tebing Tinggi. Bantuan tersebut mencakup alat pembersih lumpur seperti alkon, pakaian layak pakai, serta logistik bagi warga terdampak.






