Kawasan Kota Tua Jakarta terus menjadi magnet bagi wisatawan domestik, menawarkan pengalaman liburan yang tak hanya terjangkau, tetapi juga kaya akan nilai sejarah. Pada Minggu (28/12/2025), area bersejarah di Tamansari, Jakarta Barat, ini dipadati pengunjung dari berbagai daerah, mulai dari keluarga yang mencari rekreasi murah hingga rombongan wisata dari pulau seberang.
Perjalanan Jauh Demi Pengalaman Baru di Kota Tua
Pagi itu, deru kereta yang silih berganti menjadi penanda dimulainya petualangan keluarga Suha (50 tahun) dan Tinah (43 tahun). Berangkat sejak pukul enam pagi dari Tangerang, pasangan ini rela menempuh perjalanan panjang dengan tiga kali transit kereta demi mengajak anak dan cucu mereka mengenal Kota Tua Jakarta.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Bagi Suha, Kota Tua bukanlah tempat yang asing. Namun, ini adalah pengalaman pertama bagi sang istri, Tinah, serta anak-anak mereka. “Istri belum pernah ke sini, anak-anak juga belum. Sengaja aja main pas liburan,” ujar Suha saat ditemui di kawasan Kota Tua Jakarta.
Liburan kali ini memang dirancang sederhana, melanjutkan tradisi keluarga yang sebelumnya sempat menghabiskan waktu di Kebun Raya Bogor dan Ragunan. Kota Tua dipilih karena aksesibilitasnya yang mudah dan biaya yang terjangkau, hanya sekitar Rp 5 ribu per orang dari Tangerang.
Sesampainya di lokasi, kesan pertama langsung menyelimuti Tinah. Meskipun matahari cukup terik, angin yang bertiup kencang membuat suasana tetap nyaman. “Walaupun cuacanya panas, tapi anginnya adem. Enak,” kata Tinah.
Lebih dari sekadar nyaman, Tinah juga mengaku suasana Kota Tua membuatnya serasa berada di luar negeri. Deretan bangunan tua bergaya kolonial Belanda yang mengelilingi kawasan itu menjadi alasannya. “Bangunan-bangunannya kayak di Belanda. Suasananya berasa kayak luar negeri,” ujarnya antusias.
Bagi keluarga Suha, Kota Tua bukan hanya tentang museum atau spot foto. Perjalanan menuju lokasi pun menjadi bagian dari wisata edukasi. Anak-anak dan cucunya diajak bepergian dengan kereta, yang juga merupakan pengalaman pertama bagi mereka. “Biar tahu naik kereta, perkenalan lah ke dia. Gerbong, turun-naik stasiun,” ucap Suha.
Rencana hari itu pun sederhana: berjalan-jalan, melihat-lihat museum, dan mencoba sepeda ontel jika anak-anak tertarik. Tidak ada agenda padat atau target ambisius. “Cuma keliling-keliling aja sih,” tutur Suha santai.
Rombongan Lampung: Kota Tua, Representasi Jakarta yang Lengkap
Tak hanya warga Jabodetabek, kawasan wisata Kota Tua juga menarik perhatian pelancong dari pulau seberang. Sebanyak kurang lebih 150 orang yang tergabung dalam sebuah open trip dari Lampung memadati area bersejarah tersebut sejak pagi hari. Bagi rombongan ini, Kota Tua menjadi satu-satunya destinasi wisata mereka selama singgah di Ibu Kota.
Zulkifli (45 tahun), salah satu peserta rombongan, menjelaskan bahwa kunjungan ke Kota Tua merupakan hasil kesepakatan antara panitia dan peserta. Setelah sehari sebelumnya menjelajahi Bandung, rombongan memilih Kota Tua sebagai penutup perjalanan sebelum kembali ke Lampung.
Perjalanan mereka terbilang padat. Berangkat dari Lampung menuju Bandung, rombongan menyambangi Tangkuban Perahu, Alun-alun Kota Bandung, hingga Masjid Al-Jabbar sebelum melanjutkan perjalanan malam ke Jakarta. Zulkifli menyebut bahwa rombongan tiba di Jakarta menjelang subuh, dan langsung bertolak menuju Kota Tua.
“Kita di Jakarta memang sebatas di Kota Tua saja. Setelah ini, habis Zuhur langsung pulang ke Lampung,” ujar Zulkifli.
Kota Tua dipilih bukan tanpa alasan. Menurut Zulkifli, kawasan ini dianggap mampu merepresentasikan Jakarta secara menyeluruh. Bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda, museum, hingga ruang terbuka publik membuat Kota Tua terasa seperti paket lengkap wisata sejarah dan rekreasi.
“Mungkin di Kota Tua ini udah terwakilkan semua. Lihat-lihat nuansa di Kota Tua ini mungkin udah terwakili lah ya, bangunan-bangunan tua zaman Belanda dulu gitu, ya,” terangnya.
“Kita lihat di sini juga ada museum, kantor gubernur zaman lama, Pos Indonesia juga, pokoknya mungkin udah terwakili lah ya di sini,” imbuh dia.
Di tengah hiruk pikuk wisatawan dan latar bangunan bersejarah, Kota Tua membuktikan diri sebagai destinasi yang mampu menghadirkan sensasi liburan keluarga yang murah meriah dan penuh cerita. Lebih dari itu, Kota Tua juga bukan hanya destinasi singgah, melainkan wajah Jakarta yang dirangkum dalam satu kawasan: padat sejarah, visual yang memanjakan mata, dan cukup untuk meninggalkan kesan sebelum perjalanan panjang pulang kembali dimulai.






