Nasional

Gubernur DKI: Bundaran HI Jadi Pusat Perayaan Tahun Baru 2026, Monas Ditiadakan

Advertisement

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan delapan titik lokasi perayaan malam Tahun Baru 2026. Jumlah ini berkurang signifikan dari rencana awal 14 titik, dengan tujuan utama untuk mengurai potensi kerumunan massa di satu kawasan.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) DKI Jakarta, Budi Awaluddin, menjelaskan bahwa pengurangan ini merupakan langkah strategis. “Sebelumnya 14 titik dikurangi enam titik,” kata Budi saat dihubungi pada Sabtu (27/12/2025).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Budi menambahkan, pihaknya berharap penyebaran lokasi perayaan ini dapat mengurangi penumpukan massa. “Untuk memecah kerumunan agar tidak terfokus di satu titik,” ujarnya.

Delapan Titik Perayaan Malam Tahun Baru 2026

Delapan titik perayaan malam Tahun Baru 2026 yang disiapkan Pemprov DKI Jakarta meliputi:

  • Lapangan Banteng
  • Thamrin
  • Sarinah
  • Dukuh Atas
  • Semanggi
  • Kawasan SCBD
  • FX Sudirman
  • Bundaran HI

Persiapan perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta sudah mulai terlihat. Di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, panggung utama yang akan menjadi pusat perayaan telah mulai dibangun sejak Sabtu (27/12/2025). Kerangka panggung berukuran cukup besar tampak berdiri, dirancang dengan beberapa sisi untuk pemasangan videotron.

Advertisement

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya telah menegaskan bahwa Bundaran HI menjadi titik utama perayaan. “Titik utamanya nanti ada di Bundaran HI. Di sana akan hadir Gubernur, Wakil Gubernur (Rano Karno), dan Sekda (Uus Kuswanto),” kata Pramono di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2025).

Salah satu rangkaian utama di Bundaran HI adalah doa bersama lintas agama.

Pramono juga menjelaskan bahwa pengurangan titik perayaan dari 14 menjadi 8 dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi terkini. “Dari segi titik lokasi yang sebelumnya dipersiapkan sebanyak 14 titik, akhirnya diputuskan menjadi delapan titik. Dari titik-titik utama yang selama ini menjadi tradisi di Jakarta, ada beberapa yang dikurangi, di antaranya adalah Monas,” tambah Pramono.

Advertisement
Mureks