Lifestyle

Fatwa Ulama: Wanita Haid Diperbolehkan Membaca Doa Akhir Tahun, Simak Penjelasannya

Menjelang pergantian tahun, umat muslim kerap mengamalkan doa akhir tahun sebagai bentuk permohonan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT untuk tahun mendatang. Pertanyaan mengenai kebolehan wanita haid membaca doa ini sering muncul di kalangan muslimah.

Berdasarkan pandangan sejumlah ulama dan literatur keagamaan, wanita yang sedang haid diperbolehkan membaca doa akhir tahun. Hal ini karena berdoa tidak termasuk dalam kategori ibadah yang dilarang bagi wanita dalam kondisi tersebut.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Hukum Wanita Haid Membaca Doa Akhir Tahun

Dalam ajaran Islam, Allah SWT secara tegas memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Gafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Meskipun doa akhir tahun bukan termasuk sunnah Nabi Muhammad SAW atau bacaan yang bersumber langsung dari beliau, umat muslim tidak dilarang untuk mengamalkannya.

Terkait wanita haid, beberapa ibadah memang dilarang seperti sholat, puasa, dan thawaf. Namun, menurut buku Mencari Pahala di Saat Haid karya Ratu Aprilia Senja, “berdoa tidak termasuk hal yang dilarang bagi wanita dalam keadaan haid.”

Wanita haid tetap dapat mengerjakan amalan lain seperti berzikir, bersedekah, dan membaca Al-Qur’an tanpa memegang mushafnya. Dengan demikian, membaca doa akhir tahun juga diperbolehkan bagi wanita haid.

Bacaan Doa Akhir Tahun

Berikut adalah dua versi doa akhir tahun yang dapat diamalkan:

1. Doa Akhir Tahun Masehi dan Hijriah

Habib Utsman bin Yahya dalam kitabnya Maslakul Akhyar menuliskan doa akhir tahun yang sering diamalkan. Bacaan ini dinukil dari NU Online:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da’autanî ilat taubati min ba’di jarâ’atî ‘alâ ma’shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa’attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha’ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: “Ya Allah, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu, sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat, sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatan-ku yang Kau ridhoi di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuat putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

2. Doa Akhir Tahun Hijriah

Dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan, disebutkan doa akhir tahun versi kedua yang bersumber dari kitab Kanzun Najah was Surur karya Syeh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَيْ مَعَ التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِي اللَّهُمَّ وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ تَقْطَعْ رَجَايْ مِنْكَ يَا كَرِيمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مَعَ قَدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي ودعوني الله مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ta’ala ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihi wasallam. Allahumma maa ‘alimtu min ‘amalin fis-sanatil maadhiyati mimma nahaitanii `anhu wa lam atub minhu wa lam tardhahu wa nasiituhu wa lam tansahu wahalumta ‘annii ma’a qudratika ‘alaa ‘uquubatii wada’autanii ilat-taubati ba’da jaraa’atii ‘alaika. Allahumma innii astaghfiruka minhu faaghfirlii. Allahumma wa maa `amiltu min `amalin tardhaahu wa wa’adtanii `alaihits-tsawaaba wal ghufraana fataqabbalhu minnii wa laa taqtha` rajaa-ii minka yaa kariimu yaa arhamar rahimiin. Wa shallallaahu ta`aala `alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.
Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah aku lakukan pada tahun lalu dari sekian amal yang Engkau cegah diriku darinya, yang aku belum tobat darinya dan Engkau pun tidak meridainya, yang telah aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu. Ya Allah sungguh aku memohon ampunan kepada-Mu dari amal itu, maka ampunilah diriku. YaAllah dan amal yang telah aku lakukan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, maka terimalah amal itu dariku, dan jangan Engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Zat yang Maha Mulia, wahai Zat yang Maha Pengasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”

Amalan Lain bagi Wanita Haid di Akhir Tahun

Selain membaca doa, ada beberapa amalan lain yang bisa dilakukan wanita haid menjelang akhir tahun:

  1. Muhasabah Diri

    Menurut buku Aspirasi Dunia Maya oleh Salahuddin Rauf Rakasia, muhasabah diri dapat dilakukan oleh muslimah yang sedang haid. Hal ini karena muhasabah diri “bukan termasuk sholat, puasa atau pun tawaf.” Cara muhasabah dapat dilakukan dengan mengintrospeksi diri atas perbuatan di masa lalu dan membuat proyeksi untuk menjadi lebih baik di tahun mendatang.

  2. Perbanyak Istighfar

    Istighfar merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan bisa dikerjakan oleh wanita haid. Himatu Mardiah Rosana dalam bukunya Ibadah Penuh ketika Haid dan Nifas menjelaskan bahwa istighfar “bukan termasuk ibadah mahdhah yang mensyaratkan kesucian dalam melakukannya karena itu wanita haid boleh beristighfar.”

    Dikutip dari Buku Pintar Doa dan Zikir Rasulullah oleh Abdullah Zaedan, Nabi Muhammad SAW selalu membaca istighfar:

    أَسْتَغْفِرُ اللَّهُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
    Astaghfirullāha wa atūbu ilaih.
    Artinya: “Aku memohon ampunan dosa kepada Allah dan bertobat kepada-Nya.” (HR An-Nasai)
  3. Berkumpul dengan Keluarga

    Momen pergantian tahun juga dapat dimanfaatkan untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga. Brilly El Rasheed melalui bukunya Jangan Baca Buku Ini Jika Belum Siap Masuk Surga menjelaskan bahwa “malam tahun baru bisa dimanfaatkan sebagai momen berkumpul dengan keluarga untuk menjaga tali silaturahmi.”

Mureks