Sebuah video yang beredar luas di media sosial menampilkan seorang remaja menangis tersedu-sedu, dinarasikan sebagai korban kekerasan oleh majikannya di sebuah warung di Gunung Geulis, Megamendung, Bogor. Namun, pihak kepolisian memberikan klarifikasi yang berbeda mengenai peristiwa tersebut.
Penjelasan Polisi
Kapolsek Megamendung AKP Yulita menjelaskan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan viral tersebut. “Jadi karena ada viral itu, kita tindaklanjuti, kita konfirmasi. Ternyata (pemilik warung) itu masih familinya (punya hubungan keluarga). Kan viralnya dipukulin sama majikan, padahal ngga ada dipukulin, dan itu bukan majikan,” ujar Yulita saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025) malam.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Kronologi Versi Viral
Dalam video yang beredar, terlihat seorang remaja berinisial F sedang diurut oleh seorang pria. Remaja tersebut terus menangis kesakitan. Narasi yang menyertai video tersebut menyebutkan bahwa F dibawa dari Medan oleh pemilik warung dan diduga mengalami pemukulan di bagian jari dan pundak menggunakan besi. Remaja tersebut juga sempat dikabarkan hilang, menimbulkan kekhawatiran warga.
Klarifikasi Polisi dan Keluarga
Yulita menegaskan bahwa F tidak mengalami kekerasan dan tidak hilang. Saat ini, F telah kembali ke Medan bersama orang tuanya. “Viralnya kan dipukulin sama majikan, jadi hasil penyelidikan bukan majikan, (tapi) masih saudara. Nggak ada (kekerasan),” kata Yulita.
Menurut penjelasan dari paman F, tangisan remaja tersebut disebabkan oleh rasa sakit saat diurut. Kejadian yang sebenarnya, menurut penuturan pamannya, adalah F terjatuh akibat tabung gas. “Penjelasannya itu kalau dari pamannya itu kejatuhan tabung gas. Terus anak itu kan minta pulang, sudah dipulangkan,” jelas Yulita.
“Jadi intinya dia nangis-nangis itu karena (kesakitan) diurut. Intinya dalam penyelidikan ini, (mereka) masih ada family lah, sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Ngga ada (kekerasan),” tambahnya.






