Internasional

Eks PM Malaysia Najib Razak Divonis 165 Tahun Bui, China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, dijatuhi hukuman total 165 tahun penjara atas keterlibatannya dalam kasus mega korupsi One Malaysia Development Berhad (1MDB). Sementara itu, di Asia Timur, China melancarkan latihan militer berskala besar di perairan dekat Taiwan, memicu kecaman keras dari pemerintah Taipei.

Kabar ini menjadi bagian dari rangkuman peristiwa internasional penting yang terjadi pada Selasa, 30 Desember 2025.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Najib Razak Divonis 165 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi 1MDB

Pengadilan Malaysia menjatuhkan vonis total 165 tahun penjara kepada mantan Perdana Menteri Najib Razak. Hukuman ini merupakan akumulasi dari 25 dakwaan yang menjeratnya dalam skandal korupsi 1MDB.

Hakim memutuskan hukuman 15 tahun penjara untuk masing-masing dari empat dakwaan penyalahgunaan wewenang. Selain itu, Najib juga dijatuhi vonis lima tahun penjara untuk setiap 21 dakwaan pencucian uang. Dalam dakwaan pencucian uang ini, tidak ada denda yang dikenakan.

Eks Rapper Balendra Shah Bidik Kursi PM Nepal di Pemilu 2026

Wali Kota Kathmandu yang juga mantan rapper populer, Balendra Shah, dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri Nepal dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada Maret 2026. Balendra, yang akrab disapa Balen, baru-baru ini bergabung dengan Rastriya Swatantra Party (RSP) atau Partai Independen Nasional pada Minggu (28/12).

RSP dipimpin oleh mantan presenter televisi, Rabi Lamichhane. Survei politik menunjukkan bahwa Balen dan Rabi merupakan tokoh paling populer di Nepal saat ini. Negara tersebut masih menghadapi ketidakstabilan politik pasca-demonstrasi besar oleh generasi Z yang berhasil menggulingkan mantan PM K.P Sharma Oli pada September lalu.

Berdasarkan kesepakatan dengan RSP, Balen yang berusia 35 tahun akan menjabat sebagai perdana menteri jika partai tersebut memenangkan pemilu 5 Maret mendatang. Sementara itu, Lamichhane akan tetap memegang posisi sebagai ketua partai.

China Gelar Latihan Militer Besar-besaran Dekat Taiwan, Taipei Mengecam

Militer China memulai latihan militer berskala besar di sekitar perairan Taiwan pada Senin (29/12). Latihan ini mencakup kegiatan penembakan langsung yang akan dilaksanakan di lima zona di perairan dekat pulau tersebut.

Dalam pernyataannya, militer China mengklaim bahwa latihan tersebut akan berfokus pada patroli kesiapan tempur laut dan udara, blokade di pelabuhan dan area utama, serta pencegahan multidimensi di luar rantai pulau.

Menanggapi manuver ini, Taiwan melayangkan kecaman keras, menyebut langkah China sebagai “intimidasi militer”. Juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Karen Kuo, menyatakan, “Sebagai tanggapan atas pengabaian otoritas China terhadap norma-norma internasional dan penggunaan intimidasi militer untuk mengancam negara-negara tetangga, Taiwan menyampaikan kecaman kerasnya.”

Mureks