Internasional

Eks Gubernur BI: Kualitas SDM Indonesia Menurun Drastis, Peringatkan ‘Jurang Peradaban’ dengan Negara Tetangga

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ke-12, Burhanuddin Abdullah, menyoroti tantangan serius dalam pembangunan manusia di Indonesia. Ia memperingatkan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia mengalami penurunan signifikan, bahkan tertinggal jauh dari negara-negara tetangga.

Burhanuddin, yang kini menjabat sebagai Board of Advisors Prasasti sekaligus Ketua Dewan Pembina BACenter, mengungkapkan data Global Talent Competitiveness Index. Indeks yang mengukur kemampuan negara dalam mengembangkan talenta atau SDM ini menunjukkan posisi Indonesia merosot dari peringkat 65 pada tahun 2020 menjadi 73 pada tahun 2024.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

Selain itu, dari sisi Human Capital Index, yang mengevaluasi kemampuan negara menyiapkan modal generasi produktif di masa depan, capaian Indonesia baru mencapai 0,56. Angka ini masih tertinggal dari Malaysia dan Vietnam.

“Artinya, seorang anak Indonesia saat ini baru tumbuh dengan sekitar 56 persen dari potensi produktivitas maksimalnya di masa depan,” kata Burhanuddin, mengutip siaran pers Refleksi Akhir Tahun Prasasti Center for Policy Studies – BACenter pada Rabu (31/12/2025).

Kesenjangan juga terlihat jelas dalam produktivitas tenaga kerja. Indonesia hanya mencatat sekitar US$ 28.000 per pekerja, jauh di bawah Singapura yang melampaui US$ 150.000 dan Malaysia sekitar US$ 55.000.

Aspek inovasi turut menunjukkan disparitas yang mencolok. Data paten per satu juta penduduk periode 2000-2023 menunjukkan Indonesia hanya mencatat 84 paten. Angka ini sangat kontras dengan Singapura yang mencapai lebih dari 22 ribu dan Korea Selatan lebih dari 93 ribu.

“Ini bukan sekadar kesenjangan, tetapi jurang peradaban,” tegas Burhanuddin.

Melihat kondisi tersebut, Burhanuddin menilai Indonesia membutuhkan lompatan besar, bukan sekadar perbaikan bertahap. Ia berharap program pemenuhan gizi dan penguatan ekonomi desa dapat membentuk generasi muda yang lebih sehat, tangkas, dan cerdas dalam jangka menengah hingga panjang.

“Berbagai langkah pembangunan yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, BUMN, UMKM, koperasi, dan masyarakat menunjukkan upaya bersama menuju perbaikan kualitas hidup,” pungkasnya.

Mureks