Danone Indonesia menegaskan komitmennya untuk melanjutkan misi kemanusiaan di wilayah Sumatera yang terdampak bencana alam. Fokus utama saat ini diarahkan pada pemulihan di Aceh Tamiang, salah satu daerah yang mengalami kerusakan paling parah akibat banjir dan longsor.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 23 Desember 2025, bencana tersebut telah menelan 1.112 korban jiwa, meninggalkan 176 orang hilang, dan menyebabkan sekitar 7.000 orang luka-luka. Lebih dari 158.096 rumah mengalami kerusakan, memaksa 498.447 jiwa mengungsi di 52 kabupaten dan kota di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Kerusakan infrastruktur juga masif, mencakup 1.900 fasilitas umum, 200 fasilitas kesehatan, 875 fasilitas pendidikan, 806 rumah ibadah, 291 kantor, dan 734 jembatan.
Kabupaten Aceh Tamiang menjadi episentrum dampak bencana dengan 68 korban jiwa dan lebih dari 150.500 pengungsi. Kondisi di lapangan masih sangat menantang; akses jalan rusak parah, pasokan listrik terbatas, dan krisis air bersih memaksa masyarakat bertahan di tenda darurat dengan keterbatasan pangan.
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang, tenaga medis bekerja tanpa henti menghadapi lonjakan pasien. Kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil menghadapi risiko tinggi kekurangan gizi serta penyakit akibat lingkungan yang tidak higienis.
Danone Indonesia Perluas Jangkauan Bantuan Kemanusiaan
Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan di Tanjung Pura (Langkat) dan Tapanuli Tengah, Danone Indonesia kini memusatkan perhatian ke Aceh Tamiang. Upaya ini dijalankan melalui kolaborasi erat dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), mitra distributor PT Tirta Sumber Menaralestari (Medan), serta dukungan dari Ikatan Bidan Indonesia pengurus cabang Aceh Tamiang.
Bantuan yang disalurkan mencakup produk AQUA, nutrisi anak Bebelac siap minum, pasokan air bersih, galon AQUA, paket family kit dan hygiene kit, serta dana untuk mendukung proses pemulihan di lapangan.
Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyatakan, “Kami bergerak cepat bersama masyarakat dan mitra untuk memastikan kebutuhan dasar seperti air minum dan nutrisi anak dapat terpenuhi. Ini adalah langkah awal, dan kami akan terus menyelaraskan bantuan sesuai kebutuhan selama masa tanggap darurat dan pemulihan berlangsung.” Pernyataan ini disampaikan pada Rabu (24/12/2025).
Selain distribusi ke titik-titik pengungsian, Danone Indonesia juga memberikan dukungan langsung kepada RSUD Aceh Tamiang dengan menyalurkan air minum untuk menunjang operasional rumah sakit. Perusahaan juga membuka dialog dengan manajemen RSUD guna mengidentifikasi kebutuhan tambahan, termasuk dukungan air bersih, logistik, dan pemulihan fasilitas kesehatan.
Vera menambahkan bahwa sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, Danone berkomitmen agar partisipasi dukungan kemanusiaan berjalan berkesinambungan. “Saat ini kami pun telah berkoordinasi dengan pemerintah, baik lokal maupun kementerian terkait, untuk hadir dalam fase pemulihan di berbagai titik bencana di Sumatera,” ujarnya.
MDMC Pastikan Kebutuhan Mendesak Terpenuhi
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, menegaskan pihaknya juga berupaya keras memastikan kebutuhan dasar dan mendesak warga terdampak bencana dapat terpenuhi. “Sejak hari-hari pertama bencana di Aceh Tamiang, fokus kami adalah membuka akses ke daerah yang terisolir dan memastikan kebutuhan paling mendesak-air bersih, pangan, layanan kesehatan, serta perlindungan bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil dapat segera terpenuhi,” kata Budi.
Budi Setiawan juga menyoroti kondisi sulit di lapangan. “Kondisi di lapangan di Aceh Tamiang masih cukup sulit, banyak pengungsi bertahan di tenda darurat dengan keterbatasan logistik. Kolaborasi dengan Danone Indonesia dan dukungan mitra distributor di Medan mempercepat distribusi air minum, nutrisi anak, dan paket kebersihan ke titik pengungsian yang paling sulit dijangkau. Kami berterima kasih kepada semua relawan dan pihak yang terus bergandengan tangan dalam fase tanggap darurat dan pemulihan ini,” tutupnya.






