Penolakan pemakaman jenazah Khoiruddin (77), warga Perumahan Surya Kencana, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Grogol, Kabupaten Sidoarjo, pada Selasa (16/12) malam, menjadi viral di media sosial. Insiden ini dipicu oleh persoalan sengketa fasilitas umum yang hingga kini belum tuntas.
Pemicu Sengketa Lahan
Camat Tulangan, Asmara Hadi, menjelaskan bahwa persoalan ini bermula dari perbedaan pandangan terkait status lahan yang selama ini digunakan sebagai makam. Menurut Asmara, lahan tersebut memang telah dimiliki, namun izin penggunaan lahan sebagai area pemakaman belum sepenuhnya tuntas.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
“Informasi yang kami terima, izin makamnya belum ada. Ini yang kemudian menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat,” kata Asmara Hadi, Kamis (18/12/2025), seperti dilansir detikJatim.
Asmara menambahkan, pihak desa sebenarnya sudah memfasilitasi pertemuan antara pengadu dan terlapor. Namun, karena menyangkut bukti administrasi yang kompleks, seperti dokumen dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim), hingga dasar hukum Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 7, keputusan final tidak dapat diambil secara cepat.
Kesepakatan dan Pemindahan Makam
Sebelumnya, telah ada kesepakatan sementara bahwa jika ada warga yang meninggal dunia sebelum keputusan final keluar, proses pemakaman akan dikawal oleh aparat. Namun, kesepakatan tersebut rupanya belum dijalankan sepenuhnya oleh warga di lapangan.
“Kami sudah mengawal sejak pagi, tapi kalau tetap dipaksakan justru dikhawatirkan menimbulkan kericuhan. Oleh karena itu diputuskan untuk memindahkan pemakaman ke Praloyo,” jelas Asmara.
Jenazah Khoiruddin, yang meninggal pada Selasa (16/12) malam sekitar pukul 18.30 WIB dan sempat dibawa ke RS Siti Fatimah pada pukul 19.37 WIB, akhirnya dimakamkan di makam Praloyo setelah penolakan di TPU Desa Grogol.
