ByteDance akhirnya menyetujui penjualan separuh operasional TikTok di Amerika Serikat dalam bentuk usaha patungan, Minggu (21/12/2025). Kesepakatan ini tercapai setelah Gedung Putih menuntut penyerahan kuasa atas algoritma rekomendasi TikTok, yang disebut sebagai kunci utama dalam transaksi.
Dalam struktur kepemilikan baru untuk operasional di AS, ByteDance akan mempertahankan 19,9% saham. Sementara itu, Oracle, Silver Lake, dan perusahaan Abu Dhabi, MGX, masing-masing akan memiliki 15% saham. Sisa 30,1% kepemilikan akan dipegang oleh afiliasi dari investor ByteDance yang sudah ada.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Gedung Putih menegaskan bahwa TikTok akan melisensikan rekomendasi algoritma sebagai bagian integral dari kesepakatan ini. Algoritma memang telah menjadi biang kerok perebutan kuasa di balik polemik TikTok selama ini.
Sejak lama, Pemerintah AS menuduh TikTok sebagai ancaman serius terhadap keamanan dan kedaulatan digital negara. Algoritma TikTok dianggap berpotensi menjadi bentuk intervensi Tiongkok terhadap informasi yang beredar di platform tersebut.
Dengan adanya kesepakatan ini, rekomendasi algoritma TikTok diatur untuk hanya sesuai dengan pengguna Amerika saja. Hal ini berarti, umpan (feed) TikTok di AS tidak dapat lagi dimanipulasi secara eksternal.
Meski demikian, sejumlah pihak masih menyuarakan keraguan terhadap efektivitas langkah ini. Senator dari Partai Demokrat, Ron Wyden, secara tegas menyatakan, “Hal itu tidak melakukan apa-apa untuk melindungi pengguna Amerika.”
Di sisi lain, para pengguna TikTok di Amerika berharap kabar terbaru ini dapat memastikan TikTok tetap bebas digunakan di AS. Platform ini diketahui sangat membantu sekitar 7 juta pelaku usaha kecil di Amerika.
Tiffany Cianci, seorang TikToker sekaligus pemilik bisnis di AS, mengungkapkan harapannya. “Saya harap pemilik usaha kecil terlindungi. Saya mendukung aplikasi TikTok diselamatkan untuk para UMKM,” ujarnya.






